Login
Coba Sekarang

Contoh Neraca Keuangan dan Cara Membacanya

Wanda Indana
Wanda Indana
|
Nov 30, 2023
Contoh Neraca Keuangan dan Cara Membacanya
Daftar Isi
Tips Bijak Mengelola Uang THR Lebaran
Asal-usul Tradisi Bagi-bagi THR di Hari Lebaran
7 Tips Mengelola Keuangan Bisnis Kantin yang Efektif
Scale-up Bisnismu Sekarang!

Ribetnya operasional, serahkan pada Opaper!

Dalam dunia akuntansi, neraca keuangan adalah konsep yang tak asing lagi. Neraca keuangan tidak hanya bermanfaat bagi organisasi, tetapi juga menjadi informasi penting bagi pengguna laporan keuangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai neraca keuangan, mulai dari pengertian hingga cara membacanya.

Apa Itu Neraca Keuangan?

Neraca keuangan adalah salah satu jenis laporan keuangan yang umumnya digunakan oleh organisasi atau perusahaan. Ini adalah gambaran ringkas tentang posisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Setiap perusahaan memerlukan neraca keuangan untuk mengawasi dan mengelola keuangan mereka.

Biasanya, neraca keuangan untuk bisnis kecil disajikan dalam format sederhana, sedangkan perusahaan besar memiliki neraca keuangan yang lebih kompleks karena memuat banyak informasi. Komponen utama dalam neraca keuangan adalah aktiva, ekuitas, dan liabilitas.

Dari komponen-komponen ini, kita dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Suatu perusahaan dianggap memiliki neraca keuangan yang sehat jika ekuitasnya lebih besar dari liabilitasnya. Sebaliknya, jika liabilitas lebih besar dari ekuitas, keuangan perusahaan dianggap tidak sehat.

Komponen-Komponen Laporan Neraca

Setelah kita memahami pengertian neraca keuangan, sekarang kita akan menjelaskan lebih detail mengenai komponen-komponen penting yang ada dalam sebuah laporan neraca. Berikut adalah komponen-komponen tersebut:

1. Aktiva

Komponen pertama dalam laporan neraca adalah aktiva. Aktiva, dalam konteks akuntansi, adalah istilah yang merujuk kepada semua aset yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam laporan neraca, aktiva dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

  • Aktiva Lancar: Aktiva lancar adalah aset yang memiliki sifat mudah dicairkan atau dialihkan menjadi uang tunai dalam waktu yang relatif singkat. Contoh dari aktiva lancar adalah uang kas, surat berharga yang jatuh tempo dalam waktu singkat, piutang dari pelanggan, stok barang dagangan, dan biaya yang telah dibayar dimuka (DP).
  • Aktiva Tidak Lancar: Aktiva tidak lancar, sebaliknya, adalah aset yang sulit atau bahkan tidak mungkin dicairkan dalam waktu dekat. Ini termasuk aset seperti tanah, bangunan, mesin-mesin berat, hak cipta, paten, dan nilai merek (brand).

2. Liabilitas

Komponen berikutnya dalam laporan neraca adalah liabilitas, atau dalam bahasa lain sering disebut sebagai "kewajiban." Liabilitas mencerminkan semua kewajiban finansial yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Dalam laporan neraca, liabilitas juga dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.

  • Liabilitas Jangka Pendek (Hutang Lancar): Liabilitas jangka pendek adalah semua kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Contoh liabilitas jangka pendek adalah tagihan yang harus dibayar dalam waktu singkat, seperti tagihan listrik, biaya perawatan mesin yang rutin, pajak yang harus segera dibayarkan, dan gaji karyawan.
  • Liabilitas Jangka Panjang (Hutang Tidak Lancar): Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang pembayarannya akan dilakukan setelah satu tahun atau lebih. Ini mencakup hal-hal seperti pinjaman jangka panjang, dana pensiun, dan kewajiban-kewajiban yang akan datang dalam waktu yang lebih lama.

3. Ekuitas

Komponen terakhir dalam laporan neraca adalah ekuitas, atau sering disebut sebagai "modal." Ekuitas mencerminkan jumlah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, baik itu berasal dari pemilik perusahaan atau investor. Ekuitas dapat dibagi menjadi dua jenis utama:

  • Saham Disetor: Saham disetor mencakup modal yang telah ditanamkan oleh pemilik perusahaan atau investor melalui pembelian saham perusahaan. Ini merupakan salah satu sumber dana yang penting bagi perusahaan untuk beroperasi dan berkembang.
  • Laba Ditahan: Laba ditahan adalah akumulasi laba yang telah dihasilkan oleh perusahaan dari operasinya dan tidak dibagikan kepada pemilik atau investor. Laba ini biasanya digunakan untuk keperluan reinvestasi dalam perusahaan atau untuk mengatasi kewajiban-kewajiban tertentu.

Baca: Neraca Keuangan Adalah: Bentuk, Jenis, Contohnya

Bentuk Laporan Neraca Keuangan

Contoh neraca keuangan dapat disajikan dalam dua bentuk utama: staffel dan skontro.

1. Laporan Neraca Bentuk Staffel

Bentuk neraca keuangan staffel menyajikan laporan dengan format vertikal. Informasi aktiva disajikan di sebelah kiri, sementara nominalnya di sebelah kanan tabel. Susunan penulisannya adalah informasi aktiva, liabilitas, dan ekuitas yang ditulis secara berurutan dari atas ke bawah. Neraca keuangan bentuk staffel cocok digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki banyak akun.

2. Laporan Neraca Bentuk Skontro

Neraca keuangan skontro, sebaliknya, menyajikan informasi dalam format horizontal. Informasi aset dan nominalnya ditulis di lajur kiri, sementara informasi kewajiban dan ekuitas serta nominalnya ditulis di lajur kanan.

Cara Membaca Neraca Keuangan

Membaca neraca keuangan bisa menjadi tugas yang sederhana jika Anda tahu apa yang harus diperhatikan. Ketika Anda membaca neraca keuangan, perhatikan total kewajiban jangka pendek dan panjang perusahaan, serta modal yang dimiliki.

Sebagai contoh, mari kita lihat neraca keuangan sederhana dari UD Makmur:

UD Makmur

Neraca

Per 31 Desember 2019

Dari gambar di atas, kita dapat melihat bahwa UD Makmur memiliki aset senilai Rp16.100.000, total kewajiban sebesar Rp7.000.000, dan ekuitas sebesar Rp9.100.000.

Berdasarkan informasi ini, kita dapat menghitung bahwa 43,48% dari aset UD Makmur dibiayai oleh kewajiban, sementara 56,52% sisanya berasal dari modal perusahaan. Dalam hal ini, kondisi keuangan UD Makmur dapat dianggap sehat karena nilai kewajibannya lebih rendah dari modalnya.

Neraca keuangan yang sehat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik dan mengelola keuangannya dengan baik. Oleh karena itu, ketika Anda berencana untuk berinvestasi, pastikan perusahaan yang Anda pilih memiliki neraca keuangan yang sehat.

Contoh Neraca Keuangan Sederhana

Bagi yang ingin mencoba membuat neraca keuangan sederhana, berikut contoh yang bisa diikuti:

neraca keuangan sederhana
sumber: Irsan Lubis/academia.edu

Nah, itulah contoh neraca keuangan sederhana beserta cara membacanya. Mudah, bukan? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, neraca keuangan memiliki peran penting bagi pengguna laporan keuangan. Ini adalah alat pertimbangan penting sebelum melakukan investasi, termasuk investasi di deposito BPR.

Membuat neraca keuangan memang bisa menjadi tugas yang rumit, terutama jika dilakukan secara manual. Namun, saat ini telah hadir solusi yang dapat memudahkan pengelolaan keuangan bisnis Anda, yaitu dengan menggunakan aplikasi manajemen bisnis seperti Aplikasi Opaper.

Opaper adalah sebuah aplikasi manajemen bisnis yang memiliki berbagai fitur canggih untuk membantu Anda dalam mengelola aspek keuangan bisnis. Salah satu fitur unggulannya adalah kemampuannya dalam membuat laporan keuangan dengan mudah.

Dengan Opaper, Anda dapat dengan cepat dan efisien membuat neraca keuangan tanpa harus repot-repot melakukannya secara manual. Aplikasi ini menyediakan alat yang intuitif dan user-friendly yang memungkinkan Anda untuk mengelola seluruh informasi keuangan bisnis Anda dengan lancar.

Apalagi, aplikasi Opaper menyediakan template excel gratis yang khusus dirancang untuk neraca keuangan bisnis restoran. Template ini sangat bermanfaat untuk melacak aliran kas masuk dan keluar dari bisnis restoran Anda. Anda dapat dengan mudah menggunakan template spreadsheet Excel neraca keuangan ini tanpa dikenakan biaya, semua berkat Opaper.

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel