Siapa sih yang enggak kegirangan kalau dapat info ada diskon? Apalagi diskonnya gede dan berbatas waktu, tentunya akan ramai orang berburu potongan harga. Jujur, kamu termasuk orang yang mendengar kata diskon langsung antusias?
Sebagai konsumen, tentu sangat menikmati adanya potongan harga. Kalau dari sisi pemilik bisnis, diskon adalah alat yang bisa digunakan untuk menarik minat pelanggan dari yang sebelumnya tidak berminat.
Cara ini memang ampuh untuk menggaet calon customer untuk membeli produk yang kita jual. Iya, karena diskon, angka penjualan bisa meningkat. Apalagi kalau kamu pemilik bisnis F&B, menerapkan diskon tentu akan membuat resto atau cafe kamu jadi lebih ramai.
Memang sih untuk kamu yang baru buka bisnis terutama di bidang kuliner, penggunaan strategi kupon atau diskon terbilang cukup umum dan efektif. Tapi jangan lupa, hal ini hanya dapat berlangsung efektif sampai pada titik tertentu saja. Iya, kamu tak boleh melulu memberi potongan harga, ada batasnya.
Anggapan semakin banyak diskon semakin banyak calon konsumen nyatanya tidak sepenuhnya benar. Satu pertanyaan bagi kamu yang gemar memberikan diskon, “Pernahkah kamu berpikir tentang efek yang akan kamu dapatkan setelah terlalu banyak memberikan diskon?
Mungkin kamu mengira bahwa yang penting produk laku dijual meski margin yang didapatkan kecil ketimbang harga normal. Perlu diketahui, efek dari pemberian diskon yang terlalu sering justru akan berimbas negatif pada keberlangsungan bisnis, lho.
Mengapa? Bisnis yang memberikan diskon besar untuk memancing pelanggan akan terjebak dengan metode marketing ini terus menerus.
Bisa saja pelanggan yang datang cuma ingin mencari harga murah atau promo diskon. Sedangkan ketika kamu menjual dengan harga normal di kemudian hari, pelanggan-pelanggan ini malah beranggapan bahwa harga kamu sudah terlalu mahal.
Nggak menutup kemungkinan juga kalau pelanggan yang kamu miliki hanya akan melakukan pembelian ketika kamu memberikan harga diskon.
Merujuk hasil riset yang dilakukan Koen Wandeers menyebutkan, pemberian diskon sebesar 50% akan lebih memberikan efek negatif dibandingkan dengan pemberian diskon 10%.
Ada pula penelitian dari Marcel Zeelenberg dan Marijke van Putten dari Tilburg University yang menyebutkan, konsumen cenderung berpindah hati ke penjual atau brand lain setelah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan diskon yang besar dari brand yang biasa mereka gunakan.
Alasan Memberi Diskon
Memberikan diskon memang menjadi strategi paling masuk akal jika dilihat dari perspektif pemasaran dan penjualan, terutama saat omzet bisnismu lagi melorot. Dengan memberi diskon, kamu kemungkinan akan menggaet banyak pelanggan baru yang mungkin sebelumnya belum pernah kamu temukan.
Misalnya begini, kamu berada di mall dan sedang bingung memilih makanan yang ingin dimakan. Lalu, kamu melihat sebuah restoran memajang diskon 40%, dan tiba-tiba kamu langsung memutuskan makan di restoran tersebut.
Nah, diskon memang ampuh menarik perhatian calon pelanggan. Namun, sekali lagi, mengurangi harga atau memberikan diskon bisa menghambat pertumbuhan bisnis.
6 Efek Buruk Terlalu Sering Memberikan Diskon
Berikut adalah enam alasan mengapa terlalu sering memberikan diskon akan merugikan bisnismu kemudian hari.
Merusak Citra Brand
Dengan terlalu sering menawarkan diskon, fokus utama kamu hanya pada harga daripada kualitas produk atau layanan. Kalau kamu cuma mengandalkan harga untuk bisa bersaing, bisnis kamu dalam masalah besar. Soal harga ikut harga pasar dulu. Kamu juga harus fokus pada kualitas dan layanan.
Menguras Profit
Sudah pasti, diskon bakat memangkas profit bisnismu. Apa yang akan terjadi di saat margin profit menjadi tipis karena terlalu sering memberikan diskon? Pemilik bisnis bakal cenderung menurunkan kualitas produknya. Ini akan berdampak negatif pada image brand-mu.
Mematahkan Ekspektasi Pelanggan
Masalah yang berpotensi muncul ketika terlalu sering menawarkan diskon, yakni mengubah ekspektasi pelanggan. Sekalinya kamu tak memberikan diskon, sementara pelangganmu sudah banyak berharap dan pada akhirnya kecewa.
Susah Menaikkan Kembali Harga
Dampak negatif berikutnya adalah kamu akan kesulitan menaikkan harga atau minimal mengembalikan ke harga normal. Kalau begini terus, margin profitmu tak akan sehat. Sebab, pelangganmu cenderung akan menunggumu sampai memberikan diskon lagi.
Perang Harga
Terlalu sering menawarkan diskon menciptakan perang harga. Sebaiknya hindari perang harga, sebab biasanya perusahaan besar yang hampir selalu memenangkan perang karena mereka memiliki dukungan finansial yang cukup kuat untuk bertahan dalam jangka waktu panjang. Kalau kamu pemain baru, kamu tentu akan berpotensi kalah.
Mengurangi kualitas pelayanan
Kalau kamu sering menawarkan diskon itu artinya kamu sedang mengambil risiko untuk mendevaluasi layananmu. Dari kondisi ini pelanggan bisa memiliki kesan bahwa layanan yang ditawarkan tidak layak untuk dibayar dengan harga mahal. Selain itu, memberikan diskon juga terkadang menciptakan anggapan bahwa harga yang ditawarkan bersifat tidak tetap, dan bisa turun lagi.
Strategi Diskon yang Tepat Tanpa Merugikan Bisnis
Menawarkan diskon bukan tak boleh, namun sebaiknya dilakukan dalam kadar dan ukuran yang pas. Nah, berikut ini strategi-strategi yang bisa kamu lakukan agar tetap bisa memberikan diskon ke pelanggan tanpa merugikan bisnismu.
Mengurangi Frekuensi Penawaran Diskon
Cara pertama kamu harus mengurangi frekuensi pemberian diskon terlebih lagi dengan jumlah potongan harga yang besar. Sebab, semakin sering diskon diberikan, maka pelanggan semakin yakin bahwa harga diskon adalah nilai atau harga yang memang seharusnya mereka bayarkan.
Diskon Musiman
Untuk penawaran diskon besar-besaran sebaiknya diberikan hanya pada saat momen-momen tertentu, seperti momen Lebaran, Natal, atau Tahun Baru.
Diskon Bentuk Bundled
Tak cuma harga, kamu bisa menawarkan diskon dalam bentuk bundled atau combo deals yang membantu dalam penjualan tanpa harus mengurangi nilai dari produk yang ditawarkan. Cara ini juga bisa membuat konsumen merasa puas dan beruntung.
Itulah beberapa alasan mengapa sebaiknya kamu tidak terlalu sering menawarkan diskon kepada pelanggan. Menerapkan diskon dalam upaya promosi sah-sah saja, tak ada larangan. Tapi cobalah untuk membatasinya untuk tidak memberikan diskon yang terlalu sering. Tawarkan diskon yang sesuai dengan sewajarnya.
Kamu juga pastikan diskon yang diberikan bisa membangun kepercayaan konsumen bahwa diskon yang kamu ditawarkan adalah kesempatan berharga yang tidak bisa pelanggan lewatkan.
Strategi Marketing Lainnya
Sekarang sudah zaman serba digital, strategi promosi dan pemasaran tak melulu lewat diskon. Kamu bisa melakukan teknik pemasaran lainnya misalnya seperti memasang iklan Google, Facebook (Meta), atau bahkan berinvestasi di media sosial.
Seiring kemajuan teknologi, kehadiran bisnis di dunia online akan memberi pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan bisnis. Kamu bisa pasang iklan di berbagai platform digital, atau menggunakan jasa influencer, dan cara-cara pemasaran digital lainnya.
Modal yang mungkin kamu keluarkan tidak akan terlalu besar jika dibandingkan dengan strategi pemasaran offline. Tapi apapun itu, tentunya tetap harus ada modal yang dikeluarkan untuk pemasaran.
Kamu juga bisa lho menggunakan aplikasi Opaper untuk bantu penjualan bisnis F&B kamu.
Melalui Opaper, kamu bisa mendapatkan calon pelanggan dari mana saja secara online. Selain bantu pemasaran, Opaper juga bisa membantu pencatatan keuangan bisnis kamu jadi lebih efisien.
Kamu tinggal download aplikasinya melalui PlayStore untuk pengguna Android atau App Store untuk pengguna iOS.
Kalau sudah mendownload aplikasinya kamu tinggal bikin toko online kamu. Cara juga gampang. Tinggal ikuti petunjuknya saja.
Selamat mencoba!