Kalau dalam kondisi normal atau stabil, menjalankan bisnis mungkin bukan hal sulit. Tapi, pernahkan kamu menjalankan bisnis dalam kondisi sulit atau sedang mengalami krisis?
Dalam kondisi ekonomi apapun sebuah usaha harus tetap beroperasi supaya bisnis tetap berputar untuk mendapatkan keuntungan.
Pada masa krisis atau sulit biasanya pemilik bisnis akan mengalami kesulitan seperti menurunnya penjualan, menurunnya produktivitas, dan masalah lain hingga terkadang juga ada yang mengalami kebangkrutan.
Nah, untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, berikut ulasan tentang cara mengembangkan usaha di masa sulit.
1. Fokus pada Inti Bisnis
Tak sedikit pemilik bisnis sering menyederhanakan konsep “diversifikasi,” lalu menerjemahkannya menjadi “berbeda”. Perlu diingat, menambahkan produk atau layanan lain supaya terlihat berbeda bukanlah diversifikasi. Ini cuma membuang-buang waktu dan uang.
Lebih buruk lagi, kalau itu bisa merusak bisnis inti dengan mengambil waktu dan juga sumber daya untuk membuat produk yang salah sasaran atau kualitas yang buruk. Itu dapat merusak brand dan reputasi.
Jadi, fokus pada inti bisnis dengan memberikan perhatian khusus pada produk dan layanan yang prima.
2. Lindungi Arus Kas
Boleh dibilang, arus kas itu sumber kehidupan bisnis kamu. Aliran uang harus terus masuk dan keluar untuk menjamin kesehatan bisnis. Tujuannya jelas, kamu harus mendatangkan lebih banyak pemasukan ketimbang pengeluaran.
Menjaga arus kas agar tetap memang sulit. Nah, supaya bisnis tetap bertahan dari krisis, kamu bisa menerapkan strategi untuk menjaga arus kas agar terus bergerak, misalnya meningkatkan penjualan atau layanan, membuat produk dengan permintaan tinggi hingga memangkas pengeluaran yang tidak perlu.
Pada saat sulit, hindari membuang buang waktu seperti menghitung pembukuan dan mencatat transaksi secara manual. Kamu harus tetap proaktif menghasilkan ide yang berguna untuk mempertahankan arus kas.
Kamu bisa memanfaatkan aplikasi Opaper untuk menghasilkan laporan keuangan bisnis yang detail dan otomatis. Opaper punya banyak fitur terbaik sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu.
3. Perhatikan Manajemen Persediaan
Langkah berikutnya adalah memperhatikan pengelolaan stok barang. Coba pikirkan kembali apa yang harus dilakukan untuk mengurangi biaya pengelolaan stok tanpa mengorbankan kualitas barang yang dijual. Boleh jadi, kamu memesan terlalu banyak barang tertentu, atau sesuatu biasa diambil dari supplier lain dengan harga yang lebih baik.
Kamu juga perlu memerhatikan apakah ada alternatif pengiriman agar dapat menghilangkan biaya pengiriman dan pergudangan.
Jangan terpatok pada cara lama, temukan cara-cara lain untuk menghemat uang kamu. Untuk mempermudah dalam pemantauan dan pengelolaan stok, kamu juga bisa menggunakan aplikasi Opaper yang memiliki fitur inventory.
4. Memenangkan Persaingan Pelanggan
Meskipun di tengah krisis, kamu tetap harus berusaha memenangkan persaingan dengan terus memperluas basis pelanggan kalau tetap ingin bertahan dan berkembang di masa-masa sulit. Iya, ini termasuk berupaya menarik pelanggan dari pesaing.
Kamu bisa menawarkan sesuatu yang berbeda dari orang lain. Caranya, cermati pesaing dan lihat apa yang bisa kamu lakukan untuk membujuk pelanggan agar menjadi pelanggan kamu. Bila perlu kunjungi lokasi bisnis mereka untuk mengetahui iklan pesaing.
5. Jaga Pelanggan Setia
Cara berikutnya adalah memperhatikan siapa pelanggan setia Anda.
Mengapa?
Sebab, mereka adalah peluang untuk membuat lebih banyak penjualan tanpa harus mengeluarkan biaya daripada menemukan pelanggan baru yang memerlukan usaha dan biaya yang tidak sedikit.
Kalau kamu ingin bisnis tetap bertahan di masa sulit, maka fokuslah memberikan layanan prima kepada pelanggan yang sudah setia . Jangan remehkan potensi keuntungan yang datang dari mereka.
Pastikan pelanggan atau klien kamu menyukai apa yang kamu jual, dan membuat mereka senang. Identifikasi kebutuhan mereka, lalu penuhi.
Cara ini menjadi lebih penting selama masa sulit ketimbang di waktu lainnya, karena pelanggan setia tidak pernah meninggalkan Anda dengan mudah.
6. Jangan Kurangi Biaya Pemasaran
Memotong pemasaran di masa sulit dengan alasan penghematan adalah cara keliru. Tal sedikit pemilik bisnis melakukan kesalahan dengan memotong anggaran pemasaran di masa-masa sulit, atau bahkan menghilangkannya sama sekali.
Padahal, pada kenyataannya, saat sulit seperti ini adalah saat di mana bisnis paling membutuhkan pemasaran.
Di masa sulit seperti pandemi akan mendorong konsumen untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempelajari berbagai produk. Mereka akan mencari produk yang benar-benar tepat dan sesuai ekspektasi.
Jadi, bantu mereka menemukan produk dan layanan kamu dengan menerapkan pemasaran yang efektif dan tertarget. Jadi, jangan berhenti melakukan pemasaran di masa sulit. Tingkatkan terus upaya-upaya pemasaran.
Tips agar tetap bisa melakukan pemasaran di tengah resesi adalah dengan menerapkan strategi pemasaran dengan biaya rendah bahkan jika mungkin gratis tanpa biaya. Di era digitalisasi seperti saat ini, metode pemasaran dengan biaya rendah bahkan gratis relatif gampang dijalankan.
Misalnya, kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk pemasaran secara gratis. Selain itu, ada pula strategi pemasaran lain berbiaya rendah seperti public relation, up-selling, frequent program, dan pemasaran lokal juga bisa dicoba.
7. Mengubah Menu
Mengubah menu bisa juga menjadi cara meningkatkan keuntungan bagi bisnis F&B.
Caranya? Bikin daftar menu yang kurang dan tidak diminati lalu ubah menu tersebut dengan ide-ide baru tetapi usahakan biaya bahan bakunya rendah dan terjangkau. Kamu juga dapat mengurangi porsi produk favorit yang terlaris.
8. Hindari Program Diskon
Kalau biasanya diskon diberikan untuk menarik perhatian pembeli. Berbeda halnya di masa sulit, hindari mengadakan program diskon atau membagikan promo alias potongan harga. Sebab, program diskon bisa berdampak buruk pada bisnis di masa depan.
9. Berikan Solusi ke Pelanggan
Situasi ekonomi yang buruk atau dalam krisis, efeknya bukan cuma ke pemilik bisnis tapi juga ke konsumen atau masyarakat secara keseluruhan. Jadi, kamu bukan satu-satunya yang mengalami masalah ekonomi. Nah, kamu bisa menggunakan kesempatan ini sebagai peluang menghasilkan keuntungan.
Caranya, kamu bisa memberikan lebih banyak fleksibilitas dari bisnis kamu selama jam normal. Misalnya, kamu memberikan menu makanan pembuka atau penutup secara gratis. Tentunya dengan catatan, bahwa menu tersebut memiliki ongkos produksi yang relatif murah dan pembuatannya juga gampang.
10. Perhatikan Skor Kredit
Di masa krisis akan susah mendapatkan pinjaman untuk modal usaha, terutama bagi mereka dengan peringkat kredit yang buruk. Jadi, sering-seringlah memantau monitor skor kredit kalau sewaktu-waktu kamu berniat mengajukan pinjaman.
Jika skor kredit kamu bagus, maka kamu mempunyai peluang lebih baik untuk dapat meminjam uang yang dibutuhkan untuk mempertahankan bisnis. Pertimbangkan pula penggunaan stimulus dari pemerintah jika menerimanya.
Itulah ulasan tentang strategi bisnis di masa sulit. Jika disimpulkan, tidak ada yang menjamin sebuah bisnis bisa bertahan 100% terhadap resesi. Namun, menerapkan strategi yang sudah dibahas bisa membantu memastikan bahwa bisnis kamu bertahan di masa sulit dan bahkan mungkin mendapat untung dari itu. Semuanya dimulai dengan menganalisis bagaimana kamu melakukan sesuatu sekarang dan mencari cara untuk meningkatkan.