Mencari coffee shop di Bandung tidaklah sulit. Di kota ini, nongkrong di kedai kopi sudah jadi budaya. Tua maupun muda, pria ataupun wanita, semuanya menyukai minuman berwarna pekat ini.
Iya, nongkrong di kedai kopi sudah jadi budaya . Imbasnya, bisnis kafe dan kedai kopi semakin digandrungi. Di tempat inilah masyarakat menghabiskan waktunya untuk bercengkerama.
Maka tak heran, kini coffee shop semakin menjamur. Hampir setiap jalan, kamu mesti menemui rumah kopi ini. Menjamurnya coffee shop ini tentu tidak lepas dari gencarnya tawaran kemitraan usaha kedai kopi.
Dari sekian banyak jenis usaha, usaha kedai kopi boleh dikatakan merajai bisnis beberapa tahun belakangan. Mulai dari warung kecil di pinggir jalan hingga restoran mewah, semua berlomba menyajikan signature kopi mereka.
Makin ke sini, rasanya makin tak sulit menemukan kedai kopi di berbagai kota dan daerah di Indonesia.
Apalagi di Bandung, Jawa Barat. Banyak kedai kopi dengan berbagai varian konsep didirikan sebagian besar anak muda memenuhi jalanan kota.
Bandung bukan cuma terkenal sebagai surganya belanja fashion yang menyediakan aneka factory outlet dan distro, Kota Kembang juga surganya kuliner. Ragam makanan yang patut dicoba tersedia di kota ini.
Termasuk, kedai kopi.
Maka tak heran jika bisnis kuliner seperti kedai kopi dan restoran terus berkembang di sana. Para pemilik bisnis pun berlomba-lomba untuk memikat konsumen. Mulai dari menyediakan menu yang berkualitas sampai desain yang unik dan menarik.
Itulah mengapa kedai kopi dengan konsep unik dan desain Instagrammable terus bermunculan di kota yang dijuluki sebagai Paris van Java ini.
Pertumbuhan Coffee Shop dari Tahun ke Tahun
Menurut data riset yang dikeluarkan oleh Toffin, jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai. Jumlah ini meningkat hampir tiga kali lipat ketimbang tahun 2016 yang baru sekitar 1.000 gerai.
Pertumbuhan kedai-kedai kopi ini berbanding lurus dengan pertumbuhan konsumsi kopi nasional.
Menurut data Kementerian Pertanian, terjadi peningkatan konsumsi kopi Nasional. Data menunjukkan jumlah konsumsi kopi nasional sebesar 249,8 ribu ton pada 2016. Sementara itu, pada 2022, konsumsi kopi domestik saat ini tumbuh sekitar 13,9% per tahun, melebihi konsumsi dunia 8%.
Dari konsumen kopi domestik ini, 6 dari 10 orang yang disurvei mengaku menyukai kopi kekinian seperti yang dijual di berbagai coffee shop.
Pertumbuhan itu tentu membutuhkan coffee shop sebagai tempat penyedia sajian kopi. Ini juga didukung semakin banyaknya mahasiswa atau pegawai kantoran yang lebih mobile. Mereka membutuhkan tempat yang nyaman untuk bekerja atau berdiskusi dengan santai. Dan pada gilirannya, jumlah coffee shop di Bandung ikut meningkat dari tahun ke tahun.
Alasan Mengapa Bisnis Coffee Shop di Bandung Diminati
Walaupun banyak saingannya, bisnis coffee shop di Bandung tetap diminati dan diprediksi masih akan terus tumbuh karena memiliki pasar yang terbilang luas. Kalau melihat jumlah peminatnya yang sangat banyak bisnis ini tetap menjanjikan, mulai dari kelas bawah hingga atas, usia remaja hingga dewasa. Keuntungan yang diperoleh setiap harinya juga bisa lumayan tinggi.
Kendati demikian, pemilik bisnis coffee shop di Bandung tetap harus menyediakan kopi yang nikmat dan tempat yang nyaman, dengan fasilitas dan pelayanan yang prima. Satu lagi, harga harus terjangkau.
Baca juga Strategi Unik yang Bisa Kamu Terapkan di Coffee Shop Kamu.
Berbeda dengan bisnis kuliner jenis lain, kamu tidak mesti menyiapkan menu rumit yang butuh banyak persiapan. Saat ingin memulai bisnis coffee shop, kamu cukup menawarkan menu sederhana yang dikemas secara unik dan modern untuk menarik minat konsumen.
Hanya saja, kamu harus membuat menu-menu minuman kopi yang dibuat kekinian supaya menjadi nilai plus bagi bisnis kamu. Untuk menu makanannya, camilan ringan seperti kentang goreng, kue-kue kecil, burger, dan lainnya juga cukup bisa memuaskan pelanggan.
Potensi Bisnis Coffee Shop di Bandung
Bisnis kopi didominasi sektor informal seperti UMKM. Adapun di Bandung, menurut Pendiri 578 Coffee Lab Andi K. Yuwono seperti dilansir Kumparan, ada sekitar 600 kedai kopi berdasarkan data kasar yang dimilikinya.
Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi maraknya bisnis Coffee Shop di Bandung.
Ngopi adalah Gaya Hidup
Pertama, mengkonsumsi kopi atau ngopi telah menjadi gaya hidup kaum urban perkotaan. Hampir semua kalangan menggemari minuman beraroma tersebut.
Menikmati secangkir kopi sembari bersantai bersama teman maupun rekan kerja di coffee shop menjadi rutinitas yang kian umum di kota ini.
Ditambah lagi, coffee shop menyediakan variasi racikan kopi sehingga kopi bisa dinikmati oleh siapapun. Maka tak heran, tren penikmat kopi semakin meluas dan hal ini yang menjadi ladang bisnis basah sehingga bisnis coffee shop pun mewabah di kota Bandung.
Di Bandung, trend perkembangan konsumennya yang stabil, coffeeshop bukan lagi sebuah trend musiman.
Data yang dihimpun lokadata dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan rata-rata konsumsi kopi per kapita penduduk Indonesia cenderung stabil. Yakni di kisaran antara 1,25 kilogram per tahun per penduduk. Sejak 2002 hingga saat ini, tak ada fluktuasi turun atau naik yang signifikan.
Penyebab perkembangan konsumen yang stabil ini salah satunya meningkatnya konsumen memilih minum kopi di coffee shop dan tidak lagi di rumah.
Bahkan orang-orang saat ini jarang mengkonsumsi kopi sachet, mereka ingin mengenal kopi langsung dari para barista di coffee shop.
Ingin tahu cara memilih barista yang tepat? Baca juga artikel ini.
Margin Profit Tinggi
Kedua, margin profitnya terbilang tinggi. Bisnis coffee shop terhitung mudah dijalankan. Apalagi saat ini variasi kopi semakin beragam. Pula, modal yang diperlukan tidak terlalu besar namun potensi konsumen yang tidak pernah habis membuat bisnis coffee shop menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Bahan Baku dan Peralatan Mudah didapat
Alasan ketiga, jaringan belanja jenis-jenis kopi dan perangkat kopi di Indonesia semakin luas. Kini semakin banyak jenis-jenis kopi di Indonesia yang dijual brand-brand lokal baik produksi kecil maupun yang terkenal membuat banyak pilihan untuk variasi variasi kopi yang akan diberikan ke konsumen.
Tentu hal ini mendorong pebisnis coffee shop untuk berkreasi dan berinovasi menghasilkan produk kopi yang ikonik.
Selain itu, peran media sosial melalui sistem promosi dan pemasaran yang kini kian banyak pilihannya, membuat potensi bisnis kedai kopi untuk dikenal semakin besar. Inilah mengapa bisnis coffee shop sampai saat ini menjanjikan.
Buktinya, banyak coffee shop yang muncul dan langsung dikenal masyarakat luas.
Kemasan usaha coffee shop juga ikut menentukan. Kemasan kopi saat ini bermacam-macam dan disesuaikan target pasar yang akan dibidik. Setiap usaha kedai kopi mengusung keunggulan yang berbeda-beda, ada yang mengandalkan varian kopi atau varian racikan kopi, mengunggulkan interior, fasilitas lengkap seperti free wifi dan lain-lain.
Bagi kamu yang ingin memulai bisnismu sendiri dan bingung bagaimana mengawalinya, kamu bisa memanfaatkan aplikasi Opaper untuk mengetahui solusi Opaper yang tepat buat bisnis coffee shop kamu.
Opaper merupakan aplikasi bisnis online untuk kesuksesan usaha F&B kamu. Aplikasi cocok buat operasional coffee shop atau restoran kamu jadi lebih gampang dan menaikkan omset toko hanya dari satu aplikasi saja. Tanpa biaya bulanan pula.
Selain itu, ada banyak fitur pada Opaper yang bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan omzet penjualan bisnis kamu. Kamu bisa mendownload aplikasinya melalui Play Store dan App Store.