Sahabat Opaper
Login
Coba Sekarang

Perkembangan Sistem ERP: Sejarah dan Trend Masa Depan

Joanathan McIntosh
Joanathan McIntosh
|
Oct 1, 2024
Perkembangan Sistem ERP: Sejarah dan Trend Masa Depan
Poin penting
  • Awal Mula ERP dari MRP dan MRP II: ERP berakar pada sistem MRP (Material Requirements Planning) di industri manufaktur pada 1960-an dan berkembang menjadi MRP II pada 1980-an, yang mengintegrasikan perencanaan produksi dengan elemen keuangan dan tenaga kerja.
  • Evolusi ERP dan Teknologi Cloud: Pada 1990-an, ERP berevolusi dari MRP II dan mencakup seluruh proses bisnis. Pada 2000-an, teknologi cloud membuat ERP lebih mudah diakses dan fleksibel, memungkinkan bisnis dari berbagai skala untuk memanfaatkannya.
  • ERP Modern dan Masa Depan: ERP modern telah terintegrasi dengan teknologi AI, machine learning, dan IoT, memberikan kemampuan analisis data real-time dan otomatisasi yang lebih dalam. Di masa depan, ERP diprediksi semakin berfokus pada AI, cloud, keamanan data, dan integrasi IoT.
  • Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) telah mengalami perjalanan panjang sejak awal mula pengembangannya di industri manufaktur. Berawal dari konsep Material Requirements Planning (MRP) pada 1960-an, ERP terus berevolusi, mengintegrasikan teknologi canggih seperti cloud, AI, dan IoT. 

    Dalam artikel ini, saya akan mencoba membahas sejarah, perkembangan, hingga tren masa depan sistem ERP yang semakin relevan bagi bisnis di berbagai sektor.

    Sejarah dan Perkembangan Sistem ERP

    Awal Mula: Manufacturing Resource Planning (MRP)

    Sistem ERP memiliki akar yang sangat kuat dalam industri manufaktur. Pada awal 1960-an, perusahaan-perusahaan besar mulai merasakan perlunya sistem untuk merencanakan dan mengelola kebutuhan bahan baku secara lebih efisien. 

    Dari kebutuhan ini, lahirlah konsep MRP (Material Requirements Planning). MRP membantu perusahaan memastikan bahwa bahan baku yang tepat tersedia pada waktu yang tepat untuk mendukung produksi. Sistem ini berfokus pada manajemen inventori, jadwal produksi, dan pesanan pembelian.

    Evolusi ke MRP II (Manufacturing Resource Planning II)

    Pada 1980-an, MRP II muncul sebagai versi lanjutan dari MRP. MRP II memperluas cakupan perencanaan produksi dengan memasukkan elemen-elemen seperti manajemen kapasitas, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, serta keuangan. 

    Sistem ini memungkinkan integrasi antara proses produksi dan manajemen bisnis secara lebih luas, yang membuka jalan untuk sistem yang lebih terpadu.

    ERP Pertama (1990-an)

    Pada 1990-an, istilah ERP (Enterprise Resource Planning) pertama kali diperkenalkan oleh Gartner Group. ERP menjadi evolusi lebih lanjut dari MRP II, dengan tujuan mengintegrasikan tidak hanya manajemen manufaktur, tetapi juga seluruh proses bisnis inti lainnya, sehingga ERP memiliki fungsi untuk pengaturan dan pengelolaan pada keuangan, akuntansi, pengelolaan sumber daya manusia, pengadaan, dan manajemen rantai pasok (supply chain management). 

    ERP memberikan solusi terpadu bagi perusahaan untuk menjalankan seluruh operasionalnya dalam satu platform yang terintegrasi.

    ERP Modern dan Era Cloud (2000-an)

    Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, ERP mengalami transformasi signifikan. Pada awal 2000-an, penyedia ERP mulai beralih ke solusi berbasis cloud, yang memungkinkan perusahaan menggunakan sistem ERP tanpa perlu infrastruktur IT yang mahal. 

    Perusahaan seperti SAP, Oracle, dan Microsoft memimpin dalam menyediakan solusi ERP yang fleksibel, bisa disesuaikan dengan kebutuhan industri tertentu, dan mudah diakses dari mana saja.

    Perkembangan teknologi internet dan komputasi awan (cloud computing) membuat ERP semakin mudah diimplementasikan oleh bisnis dari berbagai skala, termasuk usaha kecil dan menengah. Ini membuat ERP menjadi solusi yang tidak hanya terbatas pada perusahaan besar, tetapi juga bisa diakses oleh bisnis kuliner, retail, dan berbagai jenis usaha lainnya.

    ERP Masa Kini: Mobile dan AI

    Saat ini, ERP telah menjadi lebih canggih dengan adanya integrasi teknologi AI (Artificial Intelligence), machine learning, dan otomatisasi proses bisnis. 

    Sistem ERP modern tidak hanya mengintegrasikan proses bisnis, tetapi juga mampu memberikan analisis data secara real-time, memberikan rekomendasi berbasis AI, dan otomatisasi yang membantu pengambilan keputusan bisnis lebih cepat dan tepat. 

    Selain itu, penggunaan aplikasi mobile dan integrasi dengan platform komunikasi seperti WhatsApp semakin mempermudah akses dan penggunaan sistem ERP.

    Perkembangan dan Trend Sistem ERP di Masa Depan

    Perkembangan sistem ERP di masa depan diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh tren teknologi baru dan kebutuhan bisnis yang semakin dinamis. 

    Berikut adalah beberapa prediksi dan tren yang mungkin mendominasi dunia ERP dalam beberapa tahun ke depan:

    Peningkatan Penggunaan AI dan Machine Learning

    AI dan machine learning akan semakin terintegrasi dalam sistem ERP, memungkinkan ERP untuk menjadi lebih pintar dan proaktif dalam memberikan rekomendasi. 

    Misalnya, AI bisa menganalisis data penjualan dan tren pasar untuk memberikan prediksi kebutuhan stok yang lebih akurat atau memberikan solusi otomatis untuk masalah operasional.

    Sistem ERP berbasis AI juga akan membantu otomatisasi proses yang lebih kompleks, seperti manajemen supply chain, penentuan harga yang dinamis, dan personalisasi pengalaman pelanggan.

    ERP Berbasis Cloud Akan Semakin Dominan

    Cloud ERP sudah menjadi tren saat ini dan akan semakin mendominasi di masa depan karena kemudahannya dalam implementasi dan skalabilitas. Dengan cloud ERP, bisnis bisa lebih fleksibel dalam mengakses sistem dari mana saja, terutama di era kerja jarak jauh.

    Selain itu, cloud ERP menawarkan biaya lebih terjangkau untuk bisnis kecil dan menengah karena tidak memerlukan infrastruktur IT yang besar dan mahal.

    Integrasi IoT (Internet of Things)

    IoT akan menjadi bagian penting dari sistem ERP di masa depan, terutama di sektor-sektor seperti manufaktur, retail, dan logistik. Perangkat IoT yang terhubung ke ERP akan memungkinkan pelacakan real-time dari barang, inventaris, hingga pengiriman.

    Dalam industri kuliner, IoT bisa digunakan untuk memantau suhu bahan baku atau melacak penggunaan peralatan dapur, yang semuanya terhubung ke ERP untuk memudahkan pengelolaan dan pengambilan keputusan.

    ERP yang Lebih Terkustomisasi

    ERP masa depan akan lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tiap bisnis. Vendor ERP akan semakin fokus pada modularitas, di mana perusahaan bisa memilih modul atau fitur yang relevan dengan kebutuhan mereka tanpa harus membeli seluruh sistem.

    Ini akan memungkinkan ERP menjadi lebih ringan dan lebih efisien dalam hal biaya dan penggunaan, cocok untuk bisnis kecil hingga korporasi besar.

    Penggunaan Mobile ERP yang Lebih Luas

    Tren penggunaan mobile ERP akan semakin meningkat. Dengan peningkatan aksesibilitas melalui aplikasi mobile, manajemen operasional bisa dilakukan dari mana saja, kapan saja. Ini sangat relevan bagi pemilik bisnis yang perlu mengelola berbagai aspek bisnis tanpa harus selalu berada di kantor atau lokasi bisnis.

    Aplikasi mobile juga akan semakin intuitif, mudah digunakan, dan dilengkapi fitur real-time seperti dashboard laporan, notifikasi, dan approval.

    Peningkatan Fokus pada Keamanan Data (Data Security)

    Dengan semakin banyaknya data bisnis yang terintegrasi dalam sistem ERP, fokus pada keamanan data akan semakin penting. Tren yang akan datang termasuk peningkatan enkripsi, autentikasi multi-faktor, serta penggunaan blockchain untuk menjaga keamanan transaksi dan audit log.

    ERP masa depan akan dirancang untuk menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks, terutama untuk melindungi data sensitif seperti keuangan dan inventaris.

    ERP yang Terintegrasi dengan Platform Kolaborasi dan Komunikasi

    Sistem ERP akan semakin terintegrasi dengan platform kolaborasi dan komunikasi seperti WhatsApp Business, Slack, Microsoft Teams, dan lainnya. Integrasi ini memungkinkan tim untuk bekerja sama secara lebih efisien melalui satu platform yang terhubung langsung ke ERP, memudahkan pemantauan proses bisnis secara real-time.

    Untuk bisnis kuliner, ini dapat diterapkan dalam hal notifikasi stok bahan baku yang dikirimkan langsung melalui WhatsApp atau approval pembelian yang bisa dilakukan melalui aplikasi kolaborasi.

    ERP untuk Industri Vertikal yang Lebih Spesifik

    ERP masa depan akan lebih banyak disesuaikan untuk industri vertikal tertentu. Misalnya, sistem ERP khusus untuk bisnis kuliner, retail, manufaktur, kesehatan, atau logistik yang dirancang dengan fitur-fitur yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan unik tiap sektor.

    Bisnis akan mencari solusi ERP yang sudah dirancang sesuai kebutuhan mereka, mengurangi biaya kustomisasi dan mempercepat implementasi.

    ERP dan Automasi yang Lebih Mendalam

    Otomatisasi tidak hanya sebatas purchasing atau inventory, tetapi juga akan mencakup seluruh proses operasional, termasuk manajemen tenaga kerja, penggajian, keuangan, dan manajemen proyek. 

    Sistem akan menjadi lebih terotomatisasi sehingga manajer hanya perlu melakukan pengawasan dan pengecekan secara minimal.

    Ini akan mengurangi beban kerja manual, meningkatkan efisiensi, dan memungkinkan bisnis untuk tumbuh lebih cepat.

    Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

    Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
    Lihat semua artikel