Sahabat Opaper
Login
Coba Sekarang

Pengelolaan Inventory dan Chain Supply Management

Wanda Indana
Wanda Indana
|
Aug 27, 2024
Pengelolaan Inventory dan Chain Supply Management
Poin penting

Pengelolaan inventory dan manajemen rantai pasokan atau supply chain management (SCM) adalah dua aspek penting yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah bisnis. Dengan pengelolaan yang tepat, kedua aspek ini dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi, dan pada akhirnya, meningkatkan kepuasan pelanggan. 

Artikel ini akan membahas pentingnya pengelolaan inventory dan SCM, serta bagaimana penerapan strategi yang efektif dapat memberikan dampak positif pada bisnis Anda.

Pentingnya Pengelolaan Inventory

Inventory atau persediaan adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk barang jadi, bahan baku, atau barang setengah jadi yang siap digunakan untuk proses produksi. Pengelolaan inventory yang efektif sangat penting untuk memastikan ketersediaan barang yang tepat pada waktu yang tepat, sehingga dapat mengurangi biaya penyimpanan dan menghindari kekurangan stok.

Baca Juga: 15 Metode Pengelolaan Inventaris yang Umum Digunakan

Mengurangi Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan merupakan salah satu komponen biaya yang cukup signifikan dalam operasional bisnis. Dengan pengelolaan inventory yang baik, perusahaan dapat mengurangi jumlah barang yang disimpan dalam gudang, sehingga mengurangi biaya penyimpanan. 

Misalnya, dengan menerapkan metode Just-In-Time (JIT), perusahaan hanya memesan barang ketika diperlukan, sehingga mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan dan biaya terkait.

Meningkatkan Efisiensi Operasional

Pengelolaan inventory yang baik juga dapat meningkatkan efisiensi operasional. Dengan memiliki sistem yang tepat untuk melacak persediaan, perusahaan dapat mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mencari barang, melakukan pemesanan ulang, dan mengelola pengiriman. Hal ini memungkinkan karyawan untuk fokus pada tugas-tugas lain yang lebih produktif.

Menghindari Kekurangan Stok

Kekurangan stok dapat menyebabkan kehilangan penjualan dan merusak reputasi perusahaan. Dengan pengelolaan inventory yang baik, perusahaan dapat memantau tingkat persediaan secara real-time dan melakukan pemesanan ulang tepat waktu untuk menghindari kekurangan stok. Selain itu, analisis data historis dan tren permintaan dapat membantu perusahaan dalam merencanakan persediaan dengan lebih akurat.

Pentingnya Chain Supply Management

Manajemen rantai pasokan (SCM) mencakup semua aktivitas yang terlibat dalam produksi dan distribusi produk, mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi ke pelanggan. SCM yang efektif dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Dengan SCM yang efektif, perusahaan dapat mengkoordinasikan aktivitas di seluruh rantai pasokan dengan lebih baik. Hal ini dapat mengurangi waktu siklus produksi, mempercepat waktu respons terhadap perubahan permintaan, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. 

Misalnya, dengan menggunakan teknologi informasi seperti sistem manajemen rantai pasokan (SCMS), perusahaan dapat mengintegrasikan proses dari hulu ke hilir, sehingga informasi dapat mengalir dengan lancar dan keputusan dapat diambil dengan cepat.

Mengurangi Biaya Operasional

SCM yang baik juga dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya operasional. Dengan mengoptimalkan proses produksi dan distribusi, perusahaan dapat mengurangi biaya transportasi, biaya penyimpanan, dan biaya produksi. Selain itu, dengan mengelola hubungan dengan pemasok dan mitra bisnis secara efektif, perusahaan dapat memperoleh bahan baku dengan harga yang lebih baik dan kualitas yang lebih tinggi.

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

SCM yang baik dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memastikan produk tersedia tepat waktu dan dalam kondisi yang baik. Dengan mengelola rantai pasokan dengan efisien, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih cepat dan mengurangi waktu pengiriman. 

Selain itu, dengan menyediakan informasi yang akurat tentang status pesanan dan pengiriman, perusahaan dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan pelanggan.

Data Terbaru yang Relevan

Menurut laporan dari Statista, pada tahun 2023, pasar SCM global diperkirakan mencapai USD 15,85 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 11,2% dari tahun 2020 hingga 2025. 

Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya adopsi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan blockchain dalam manajemen rantai pasokan. Selain itu, pandemi COVID-19 telah mempercepat transformasi digital dalam SCM, dengan banyak perusahaan yang beralih ke solusi berbasis cloud untuk mengelola rantai pasokan mereka.

Di Indonesia, pertumbuhan e-commerce yang pesat juga mendorong kebutuhan akan SCM yang lebih efisien dan responsif. Menurut data dari Bank Indonesia, transaksi e-commerce di Indonesia mencapai IDR 429 triliun pada tahun 2022, meningkat sebesar 45,1% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Pertumbuhan ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan inventory dan SCM dalam mendukung operasional bisnis dan memenuhi permintaan pelanggan yang semakin tinggi.

Teknologi dalam Pengelolaan Inventory dan SCM

Penerapan teknologi dalam pengelolaan inventory dan SCM dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa teknologi yang saat ini banyak digunakan antara lain:

Sistem Manajemen Inventory

Sistem manajemen inventory (IMS) membantu perusahaan dalam melacak persediaan secara real-time, mengelola pemesanan ulang, dan mengoptimalkan tingkat persediaan. Dengan IMS, perusahaan dapat mengurangi risiko kekurangan stok dan kelebihan stok, serta meningkatkan efisiensi operasional.

Sistem Manajemen Rantai Pasokan

Sistem manajemen rantai pasokan (SCMS) memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan semua proses dalam rantai pasokan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi. SCMS dapat membantu perusahaan dalam mengkoordinasikan aktivitas di seluruh rantai pasokan, mengoptimalkan proses produksi dan distribusi, serta meningkatkan kolaborasi dengan pemasok dan mitra bisnis.

Kecerdasan Buatan dan Analitik Data

Kecerdasan buatan (AI) dan analitik data dapat digunakan untuk menganalisis data historis dan tren permintaan, sehingga perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan inventory dan SCM. Dengan AI, perusahaan dapat memprediksi permintaan dengan lebih akurat, mengoptimalkan jadwal produksi, dan mengidentifikasi potensi masalah dalam rantai pasokan sebelum terjadi.

Internet of Things (IoT)

IoT memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data secara real-time dari berbagai perangkat yang terhubung, seperti sensor di gudang dan kendaraan pengiriman. Dengan IoT, perusahaan dapat memantau kondisi persediaan dan status pengiriman secara real-time, serta mengoptimalkan proses logistik dan distribusi.

Kesimpulan

Pengelolaan inventory dan manajemen rantai pasokan adalah dua aspek penting yang dapat mempengaruhi kesuksesan bisnis. Dengan pengelolaan yang efektif, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. 

Penerapan teknologi canggih seperti IMS, SCMS, AI, dan IoT dapat membantu perusahaan dalam mengelola inventory dan SCM dengan lebih baik, serta menghadapi tantangan dan peluang di era digital.

Untuk mendukung operasional bisnis Anda dan meningkatkan penjualan, kami merekomendasikan menggunakan Aplikasi Kasir Opaper. Opaper App memiliki banyak fitur seperti manajemen antrian, manajemen inventory, keuangan, dan masih banyak lagi. Dengan Opaper, Anda dapat mengelola bisnis Anda dengan lebih efisien dan efektif, sehingga dapat fokus pada pertumbuhan dan kesuksesan bisnis Anda. Mari coba Opaper App sekarang dan rasakan perbedaannya!

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel