Kopi menjadi bagian dari hidup manusia sejak dulu. Sejak mesin tercipta, produksi kopi dimulai dan jadilah minuman baru yang orang-orang gemari.
Eropa adalah salah satu produsen kopi yang terkenal dengan sajian Espresso dan Cappucino.
Sementara Indonesia sebagai produsen kopi terbesar menyukai kopi ‘tubruk’ sebagai sajian minuman kafein yang kuat.
Lantas, apa perbedaan antara kopi Barat dan Indonesia?
Kita tahu bahwa kopi adalah budaya Indonesia sejak dulu, tapi apakah benar bahwa kopi sejatinya dari Indonesia?
Baca juga budaya dan sejarah ngopi di Indonesia
Mana yang Cocok Buat Kamu?
Jika kamu terbiasa mengkonsumsi kopi ala Italia dan Prancis, tidak ada salahnya mencicipi kopi khas Indonesia dan kopi lain dari Asia. Karena beda daerah, tentu cara pengolahannya juga berbeda.
Kopi yang dihasilkan di Indonesia tipenya sama seperti yang ada di Afrika, Amerika Latin, dan india yakni memproduksi kopi robusta, liberika, dan arabica.
Hanya saja ada beberapa hal spesifik yang membedakan kopi western dengan kopi Indonesia, dan berikut alasannya.
1. Resep Penyajian di Indonesia dan Italia
Kopi ala Italia
Kopi varian cappucino yang merupakan ⅓ espresso, ⅓ steamed milk, dan ⅓ foam adalah sajian dari Italia yang terkenal di seluruh dunia.
Adapun minuman kopi lain seperti Macchiato, Marocchino, Espresso,Caffè Latte yang juga berasal dari Italia yang telah mendunia.
Varian macchiato adalah espresso yang bercampur dengan cappuccino dan sedikit berbusa.
Pada dasarnya macchiato adalah campuran espresso dengan satu atau dua tetes susu panas dan disajikan dalam cangkir kecil yang sama dengan espresso.
Yang membedakan dengan varian lain adalah kandungan susunya lebih sedikit dan tidak berbusa seperti cappuccino, orang Italia menganggapnya sangat dapat diterima untuk dinikmati kapan saja sepanjang hari.
Kemudian espresso yang termahsyur ke berbagai benua juga berasal dari Italia yang merupakan perpaduan dari ground coffee atau yang biasa disebut brewing coffee.
Sedangkan kopi yang terkenal di Indonesia adalah black coffee yang biasa disebut kopi tubruk.
Varian kopi tubruk di setiap pulau di Indonesia berbeda-beda, ada yang memasukan arang ke dalam gelas kopi agar terasa hangat sempurna, dan ada pula yang dicampur dengan jahe.
Kopi Khas Indonesia
Indonesia sangat terobsesi dengan rasa yang tajam sehingga kopi panas dan bercita rasa kuat menjadi favorit kebanyakan orang.
Kopi tubruk terbaik untuk orang Indonesia adalah bubuk kopi hasil roasting yang segar, tidak lebih dari dua bulan setelah proses penggilingan.
Kopi Daun Arabika dari Padang
Di Padang, Sumatera Barat ada keunikan minuman kopi yang terbuat dari daun kopi arabika.
Minuman ini bermula saat penjajahan Belanda yang tidak memperbolehkan pekerja kebun tanam paksa untuk mencicipi minuman kopi yang mereka tanam.
Maka, penduduk setempat mengolahnya dari daun kopi dan menjadi tradisi hingga saat ini.
Kopi Talua
Masih dari area yang sama, di Padang juga terkenal dengan Kopi Talua yakni minuman kopi yang dicampur dengan telur mentah, baik itu bebek atau ayam.
Aroma telur tidak berbau amis, karena sudah tercampur dengan kopi dengan kandungan keasaman yang tinggi.
Kopi Takar Mandailing
Jika kamu bertualang ke Sumatera Utara, tepatnya di daerah Mandailing, kamu akan menemukan kopi Takar Mandailing Natal yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Kopi hitam dicampur dengan gula aren dan kayu manis disajikan dengan batok kelapa.
2. Karakteristik Rasa Biji Kopi dari Indonesia dibandingkan Negara Lain
Kopi Afrika memiliki sedikit cita rasa bunga, buah, dan berry. Hal ini ditandai dengan keasaman yang khas dan nyaris sama dengan rasa wine.
Afrika adalah wilayah di mana kopi dengan cita rasa buah dapat ditemukan seperti beraroma jeruk, bergamot, beri, atau melati.
Secara umum, kopi Amerika Selatan dan Tengah cenderung kaya akan rasa pedas dan coklat yang kuat.
Berbagai ahli kopi dari penjuru dunia setuju bahwa kopi dari Indonesia bercita rasa kuat, seperti double shot di Eropa, namun di Indonesia takaran semacam ini lumrah.
Kopi Indonesia cenderung memiliki profil rasa yang gelap dan berani, dengan rasa perkebunan yang menonjol.
3. Poop Coffee
Jangan keburu panik! Percayalah kopi dari kotoran hewan ini aman.
Proses fermentasi dan pembusukan di dalam pencernaan luwak menghasilkan biji kopi dengan cita rasa kuat dan utuh.
Tipe poop coffee juga ada di Brazil, Amerika Latin. Biji kopi hasil dari kotoran pencernaan burung Jacu dan juga tergolong sebagai kopi termahal di dunia yang sama levelnya dengan luwak.
Kopi Jacu menghilangkan unsur kepahitan sehingga cocok untuk minuman campuran krim atau susu, sementara kopi luwak menghasilkan keasaman yang halus dan aman bagi lambung.
Kedua kopi ini bisa diolah dengan berbagai macam brew, baik manual brew, atau french press, termasuk manual drip.
Masing-masing memiliki cita rasa yang berbeda, seperti adanya aroma kacang pada kopi Jacu, sementara luwak sedikit terasa ada aroma kopi hutan dan karamel.
Proses fermentasi dan enzim pencernaan membuat kedua kopi ini unggul secara kualitas, sama-sama menghilangkan rasa yang tidak enak seperti pahit atau mengurangi kadar keasaman.
4. Proses Memanggang
Kamu perlu tahu bahwa di Kenya, proses memanggangnya berdasarkan ukuran biji kopi.
Mereka menggolongkan ukuran dengan klasifikasi berikut:
- E (Elephant, yang terbesar ditemukan di Kenya)
- PB (Peaberry)
- AA (biji spesial terbesar), dan
- AB (campuran A besar dan sedikit lebih kecil Bs).
Setelah dipisah berdasarkan ukuran, biji disortir lagi berdasarkan kualitas menggunakan skala satu sampai sepuluh dan lalu dipisahkan lagi menjadi golongan yang berbeda.
Jenis kacang yang kamu beli akan mempengaruhi cara kamu memegangnya.
Sementara rahasia keberhasilan produksi kopi di Brazil adalah pemahaman tentang kepadatan biji kopi dan suhu saat proses pemanggangan.
Kepadatan biji akan mempengaruhi bagaimana biji disangrai. Sederhananya, kacang dengan kepadatan tinggi (keras) merespons lebih cepat terhadap panas, sedangkan kacang dengan kepadatan rendah (lunak) merespons lebih lambat.
Di Indonesia, sebagian besar tingkat kepadatan biji kopi sangatlah tinggi sehingga cocok untuk proses roasting dengan tipe dark roast yang memanggang biji kopi dalam kurun waktu yang lama.
Memanggang kopi dari perkebunan Indonesia harus mempertimbangkan kadar air terlebih dahulu.
Kopi giling basah memiliki kadar air yang sedikit lebih tinggi, yang mana membutuhkan lebih banyak panas agar suhunya bisa menembus biji kopi.
5. Iklim
Berdasarkan tingkat produksi dari negara iklim tropis, artinya kopi sangat bisa bertumbuh subur di zona khatulistiwa.
Namun meskipun begitu setiap negara memiliki kondisi alam masing-masing.
Rasa kopi di Indonesia sangat berbeda dengan di Brazil dan Afrika yang tropis meski kondisi alamnya nyaris sama.
Kesimpulan
Menemukan kopi terbaik yang ada di Indonesia tidak sesulit yang kamu bayangkan.
Coffee Shop yang akhir-akhir ini menjadi budaya di Indonesia ternyata sudah begitu banyak dan sulit membandingkannya satu sama lain.
Baca juga Fenomena Maraknya Bisnis Kedai Kopi di Bandung dan Peluangnya
Kamu tak perlu mencoba satu persatu dari masing-masing tempat, cukup lewat ponsel kamu, menemukan coffee shop dengan rasa dan testimoni terbaik di kotamu lebih mudah dan hemat waktu.