Sahabat Opaper
Login
Coba Sekarang

Awas! Hindari Permasalahan Bisnis Franchise yang Sering Terjadi ini!

Joanathan McIntosh
Joanathan McIntosh
|
Aug 30, 2024
Awas! Hindari Permasalahan Bisnis Franchise yang Sering Terjadi ini!
Poin penting

Bisnis franchise lagi naik daun banget di Indonesia, banyak orang memilihnya karena dianggap lebih gampang dan aman dibanding memulai usaha dari nol. 

Selain itu, brand yang sudah terkenal bikin kita nggak perlu susah-susah bangun reputasi dari awal. Tapi, meski kelihatan menjanjikan, ada beberapa masalah yang sering muncul dan harus diwaspadai. 

Misalnya, hubungan antara franchisor dan franchisee yang kadang nggak seimbang, bisa menimbulkan ketidakpuasan dan berpotensi untuk menimbulkan konflik. Belum lagi dengan tidak adanya kejelasan kontrak atau kurangnya dukungan dari franchisor, bisa memunculkan ancaman tersendiri bagi kedua belah pihak. 

Jadi, sebelum memutuskan buat franchise, pastikan Anda sudah benar-benar paham semua syarat dan ketentuannya biar nggak menyesal di kemudian hari.

Permasalahan Bisnis Franchise yang Umum Terjadi

Dalam menjalankan bisnis franchise tidak segampang yang terlihat. Berikut beberapa permasalahan bisnis franchise yang umum terjadi:

Permasalahan Internal:

Kurangnya persiapan dan perencanaan matang

Dalam menjalankan bisnis franchise, banyak yang menganggap semuanya akan berjalan mulus karena sistem yang sudah ada. Padahal, tanpa persiapan dan perencanaan yang matang, franchisee bisa kebingungan saat menghadapi tantangan di lapangan.

Ketidakcocokan antara franchisor dan franchisee

Salah satu masalah yang sering muncul adalah ketidakcocokan antara franchisor dan franchisee. Bisa jadi ekspektasi dan cara kerja mereka berbeda, sehingga menimbulkan konflik dan rasa frustasi.

Kurangnya dukungan dan pelatihan dari franchisor

Franchisee sering kali merasa tidak mendapat dukungan dan pelatihan yang cukup dari franchisor. Ini bisa membuat mereka kesulitan dalam menjalankan operasional sehari-hari dan menjaga kualitas yang diharapkan.

Manajemen keuangan yang buruk

Masalah lain yang umum terjadi adalah manajemen keuangan yang buruk. Banyak franchisee yang kurang disiplin dalam mengelola keuangan, sehingga profit yang diharapkan tidak tercapai dan bahkan bisa merugi.

Perselisihan internal dalam franchisee

Selain masalah eksternal, perselisihan internal di dalam tim franchisee sendiri juga bisa menjadi batu sandungan. Ketidakselarasan visi dan misi di antara anggota tim seringkali memicu konflik dan menghambat kemajuan bisnis.

Permasalahan Eksternal:

Persaingan Pasar yang Ketat

Persaingan pasar yang ketat adalah salah satu tantangan terbesar dalam bisnis franchise. Dengan banyaknya pemain di industri yang sama, setiap franchise harus berusaha keras untuk menonjol dan menarik perhatian konsumen. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan termasuk:

Inovasi Produk dan Layanan: Franchisor dan franchisee harus terus-menerus berinovasi dalam produk dan layanan mereka untuk tetap relevan dan menarik bagi pelanggan. Tanpa inovasi, bisnis bisa tertinggal oleh kompetitor yang lebih dinamis.

Strategi Pemasaran: Kampanye pemasaran yang efektif sangat penting untuk membangun merek dan menarik pelanggan. Franchise harus memiliki strategi pemasaran yang jelas dan terarah, baik online maupun offline.

Kualitas dan Konsistensi: Menjaga kualitas produk dan layanan yang konsisten di semua lokasi franchise adalah kunci untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Ketidakkonsistenan dapat merusak reputasi brand secara keseluruhan.

Perubahan Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi yang berubah-ubah dapat sangat mempengaruhi bisnis franchise. Beberapa faktor ekonomi yang dapat berdampak antara lain:

Inflasi dan Harga: Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan biaya operasional, termasuk bahan baku, sewa, dan tenaga kerja. Hal ini dapat mempengaruhi profitabilitas franchise.

Daya Beli Konsumen: Ketika kondisi ekonomi memburuk, daya beli konsumen cenderung menurun. Konsumen mungkin mengurangi pengeluaran untuk barang dan jasa non-esensial, yang bisa berdampak negatif pada penjualan franchise.

Suku Bunga: Suku bunga yang tinggi dapat mempengaruhi kemampuan franchisee untuk mendapatkan pinjaman atau pembiayaan. Ini bisa menghambat ekspansi atau investasi dalam perbaikan dan peningkatan fasilitas.

Pergeseran Tren Konsumen

Tren konsumen yang berubah-ubah juga dapat menjadi tantangan bagi bisnis franchise. Pergeseran tren ini bisa mencakup berbagai aspek, seperti:

Preferensi Produk dan Layanan: Konsumen mungkin berubah dalam hal preferensi mereka terhadap produk atau layanan tertentu. Misalnya, ada peningkatan permintaan untuk produk organik atau ramah lingkungan yang mungkin memerlukan penyesuaian dalam penawaran produk.

Teknologi dan Digitalisasi: Konsumen semakin terbiasa dengan teknologi dan layanan digital. Franchise harus mampu beradaptasi dengan menyediakan layanan online, aplikasi mobile, atau solusi pembayaran digital.

Gaya Hidup dan Kebiasaan Belanja: Pergeseran gaya hidup, seperti meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan kebugaran, bisa mempengaruhi produk yang dibeli konsumen. Selain itu, perubahan kebiasaan belanja seperti belanja online juga harus diantisipasi oleh franchise.

Peraturan dan Regulasi yang Berubah

Bisnis franchise harus selalu mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku. Perubahan dalam hukum dan regulasi bisa membawa tantangan baru, termasuk:

Peraturan Pemerintah: Pemerintah bisa mengeluarkan peraturan baru yang mengatur berbagai aspek bisnis, mulai dari kesehatan dan keselamatan hingga peraturan lingkungan. Bisnis franchise harus selalu up-to-date dengan peraturan ini dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.

Regulasi Tenaga Kerja: Perubahan dalam regulasi tenaga kerja, seperti upah minimum atau jam kerja, bisa mempengaruhi biaya operasional dan memerlukan penyesuaian dalam manajemen tenaga kerja.

Kebijakan Pajak: Perubahan kebijakan pajak, baik di tingkat lokal maupun nasional, dapat mempengaruhi beban pajak yang harus ditanggung oleh franchise. Ini bisa berdampak pada profitabilitas dan strategi keuangan jangka panjang.

Penyebab Kegagalan Bisnis Franchise

Kurangnya Due Diligence (Uji Tuntas)

Uji tuntas atau due diligence adalah kegiatan penyelidikan secara menyeluruh pada perusahaan terkait aset, kewajiban, risiko usaha, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa hal terkait proses due diligence sebuah bisnis franchise yang sering terlewatkan;

Tidak Memahami dengan Baik Konsep Franchise

Memasuki dunia franchise tanpa pemahaman yang mendalam tentang konsep ini bisa diibaratkan seperti masuk ke dalam hutan tanpa peta. Banyak calon franchisee yang tergiur dengan janji-janji manis franchisor tanpa benar-benar mengerti bagaimana sistem kerja franchise tersebut. Akibatnya, mereka sering terkejut dengan berbagai tantangan yang muncul setelah bisnis berjalan.

Tidak Meneliti Reputasi dan Track Record Franchisor

Sebagai calon franchisee, melakukan penelitian mendalam tentang reputasi dan track record franchisor adalah suatu keharusan. Banyak kegagalan terjadi karena franchisee terlalu cepat mengambil keputusan tanpa mengecek latar belakang franchisor. Apakah mereka pernah menghadapi masalah hukum? Bagaimana performa franchise mereka di tempat lain? Tanpa informasi ini, risiko kegagalan meningkat.

Tidak Memahami Secara Menyeluruh Isi Perjanjian Franchise

Perjanjian franchise bukan sekadar tumpukan kertas yang harus ditandatangani. Di dalamnya terdapat berbagai ketentuan yang bisa sangat mempengaruhi operasi dan profitabilitas bisnis Anda. Tidak jarang franchisee menemukan diri mereka terjebak dalam perjanjian yang merugikan karena tidak membaca dan memahami isinya secara menyeluruh. Luangkan waktu untuk mempelajarinya atau konsultasikan dengan ahli hukum.

Ketidakcocokan Pasar

Produk atau Layanan Franchise Tidak Sesuai dengan Kebutuhan Pasar Lokal

Tidak semua produk atau layanan cocok untuk setiap pasar. Salah satu penyebab kegagalan franchise adalah kurangnya penyesuaian dengan kebutuhan pasar lokal. Misalnya, franchise makanan yang sukses besar di kota besar belum tentu mendapatkan sambutan yang sama di kota kecil dengan preferensi kuliner yang berbeda.

Lokasi Franchise Tidak Strategis

Dalam bisnis, lokasi adalah segalanya. Memilih lokasi yang kurang strategis bisa menjadi bencana bagi franchise. Tanpa lalu lintas yang cukup atau aksesibilitas yang baik, bahkan produk terbaik sekalipun akan kesulitan menarik pelanggan. Pastikan Anda melakukan riset lokasi dengan cermat sebelum memutuskan.

Target Pasar Tidak Didefinisikan dengan Jelas

Memahami siapa target pasar Anda adalah langkah krusial dalam strategi pemasaran. Kegagalan mendefinisikan target pasar dengan jelas sering kali menyebabkan upaya pemasaran yang tidak efektif dan biaya yang membengkak. Kenali demografi, perilaku, dan preferensi konsumen yang ingin Anda sasar untuk menghindari jebakan ini.

Ketrampilan dan Pengalaman Kurang

Franchisee Tidak Memiliki Keahlian yang Diperlukan untuk Menjalankan Bisnis

Membuka franchise tidak serta merta membuat Anda menjadi pengusaha sukses. Keahlian khusus dalam mengelola bisnis sangat diperlukan. Banyak franchisee gagal karena mereka tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk menjalankan operasi sehari-hari, seperti manajemen keuangan, pemasaran, dan pengelolaan karyawan.

Kurangnya Pengalaman dalam Manajemen Bisnis

Pengalaman adalah guru terbaik, dan ini berlaku dalam dunia bisnis. Franchisee yang minim pengalaman dalam manajemen bisnis seringkali kesulitan dalam mengelola operasional dengan efektif. Dari pengambilan keputusan hingga manajemen krisis, kurangnya pengalaman bisa membuat bisnis Anda goyah.

Ketidakmampuan untuk Beradaptasi dengan Perubahan Pasar

Pasar selalu berubah, dan kemampuan untuk beradaptasi adalah kunci kelangsungan bisnis. Franchisee yang tidak fleksibel atau lambat beradaptasi dengan tren dan perubahan pasar cenderung tertinggal. Baik itu perubahan dalam preferensi konsumen, teknologi, atau regulasi, franchisee harus selalu siap untuk menyesuaikan strategi mereka.

Tips Menghindari Permasalahan Bisnis Franchise

Bisnis franchise dapat menjadi peluang yang menjanjikan, namun juga memiliki potensi risiko. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari permasalahan dalam bisnis franchise:

  1. Melakukan Due Diligence yang Matang: Selalu lakukan riset dan evaluasi yang cermat terhadap potensi bisnis franchise yang akan Anda pilih.
  2. Memilih Franchisor yang Reputable: Pilihlah franchisor yang memiliki reputasi baik dan telah terbukti sukses dalam menjalankan bisnis franchise.
  3. Memahami Isi Perjanjian Franchise dengan Jelas: Teliti dan pahami dengan seksama isi dari perjanjian franchise sebelum Anda menandatanganinya.
  4. Memiliki Modal yang Cukup: Pastikan Anda memiliki modal yang cukup untuk memulai bisnis franchise dan juga untuk mengatasi kemungkinan biaya tambahan di masa mendatang.
  5. Mempersiapkan Rencana Bisnis yang Matang: Buatlah rencana bisnis yang terperinci dan matang untuk membantu Anda mengelola bisnis franchise dengan lebih baik.
  6. Mendapatkan Dukungan dari Franchisor: Pastikan Anda mendapatkan dukungan yang memadai dari pihak franchisor dalam hal pelatihan, bimbingan, dan support operasional.
  7. Memanfaatkan Pelatihan dan Bimbingan dari Franchisor: Manfaatkan pelatihan dan bimbingan yang disediakan oleh franchisor untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda dalam menjalankan bisnis franchise.
  8. Membangun Relasi dengan Franchisee Lain: Jalinlah hubungan baik dengan franchisee lain untuk saling bertukar pengalaman dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis.
  9. Terus Mengikuti Tren Pasar: Selalu teruskan untuk memantau dan mengikuti tren pasar agar bisnis franchise Anda tetap relevan dan dapat bersaing di pasar yang terus berubah.

Kesimpulan

Bisnis franchise memang menjanjikan potensi keuntungan yang besar, namun tidak bisa dipungkiri bahwa di dalamnya terdapat risiko yang perlu diwaspadai. Sebelum memulai bisnis franchise, penting untuk memahami permasalahan yang sering terjadi dalam model bisnis ini.

Dengan persiapan dan perencanaan yang matang, risiko kegagalan bisnis franchise dapat diminimalisir. Memahami isi perjanjian, memiliki modal yang cukup, dan memanfaatkan dukungan dari franchisor adalah langkah-langkah yang penting untuk menghindari permasalahan yang mungkin timbul.

Meskipun bisnis franchise tidak luput dari risiko, namun dengan persiapan yang baik, Anda dapat memaksimalkan peluang keberhasilan dan menjalankan bisnis franchise dengan lebih aman dan efektif.

Jika Anda ingin memastikan bisnis franchise Anda berkembang tanpa hambatan, Opaper App bisa menjadi solusi bisnis franchise Anda yang tepat. Dengan fitur-fitur canggihnya, Opaper App membantu Anda mengelola segala operasional bisnis dengan lebih mudah dan efisien. Mulai dari manajemen inventaris, pencatatan transaksi, hingga analisis data penjualan, semuanya bisa Anda lakukan dengan cepat dan praktis menggunakan Opaper App. 

Jadi, jangan biarkan kesulitan mengelola bisnis menghambat langkah Anda. 

Cobalah Opaper App sekarang juga dan nikmati kemudahan mengelola bisnis franchise Anda tanpa stres! 

Download sekarang, semua fitur Opaper App Tanpa Biaya Bulanan!

======

Referensi:

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel