Franchise adalah model bisnis di mana pemilik bisnis induk (franchisor) memberikan hak kepada individu atau pemilik usaha lain (franchisee) untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan merek, sistem, dan dukungan yang telah mapan.
Sejarah Singkat Franchise di Dunia Bisnis
Konsep franchise sudah ada sejak abad ke-19, tetapi ia mulai berkembang pesat pada abad ke-20 dengan munculnya berbagai merek ternama yang membuka peluang bagi individu untuk membuka usaha dengan dukungan mereka.
Konsep franchise telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak abad ke-19, dan puncak perkembangannya terjadi pada abad ke-20. Pada awalnya, pada abad ke-19, terdapat beberapa bentuk awal dari apa yang bisa disebut sebagai konsep franchise.
Namun, konsep ini belum begitu terstruktur seperti yang kita kenal sekarang. Salah satu contoh awalnya adalah King of Prussia yang membuka gerai toko bukunya di berbagai kota. Meskipun ini bisa dianggap sebagai pendekatan awal franchise, konsep modern franchise baru benar-benar berkembang pada abad ke-20.
Pada awal abad ke-20, muncul beberapa merek ternama yang memainkan peran penting dalam mengembangkan konsep franchise. Salah satunya adalah A&W Root Beer, yang pada tahun 1921 membuka peluang bagi individu untuk membuka gerai A&W mereka sendiri dengan menggunakan resep minuman dan sistem yang telah ditetapkan. Hal ini membuka jalan bagi perkembangan franchise makanan cepat saji dan minuman.
Namun, titik penting dalam sejarah franchise adalah dengan munculnya restoran cepat saji terkenal, McDonald's. Pada tahun 1955, Ray Kroc membeli hak waralaba dari pendiri McDonald's awal dan mulai mengembangkan sistem franchise yang sangat terstruktur. Pendekatan bisnis yang inovatif dan sistematis yang diadopsi oleh McDonald's menjadi dasar bagi perkembangan konsep franchise di berbagai sektor.
Baca: Bisnis Franchise Di Bawah Rp5 Juta: Peluang Bagi Pemula di Era Digital
Jenis-Jenis Franchise
Terdapat beberapa jenis-jenis franchise yang umum ditemui, di antaranya:
1. Franchise Waralaba Makanan
Jenis franchise ini merupakan yang paling umum, di mana pemilik usaha memperoleh hak untuk menjual produk makanan atau layanan dari merek yang sudah terkenal. Ini mencakup restoran cepat saji, kafe, gerai minuman, dan tempat makan lainnya. Pemilik usaha mendapatkan panduan mengenai resep, proses persiapan makanan, dan identitas merek yang harus diikuti untuk memastikan konsistensi produk di seluruh jaringan waralaba.
2. Franchise Ritel dan Layanan
Franchise di sektor ini melibatkan toko ritel seperti minimarket, apotek, dan toko pakaian. Selain itu, layanan seperti salon kecantikan, bengkel mobil, dan toko perbaikan elektronik juga termasuk dalam kategori ini. Para pemilik usaha yang berpartisipasi dalam jenis franchise ini mendapatkan manfaat dari pengenalan merek yang sudah mapan, panduan operasional, dan dukungan pemasaran dari pemilik merek.
3. Franchise Manufaktur
Franchise dalam sektor manufaktur melibatkan penjualan lisensi kepada pihak yang tertarik untuk memproduksi dan menjual produk tertentu. Ini berarti pemilik usaha yang ingin memproduksi barang-barang tertentu dapat memanfaatkan peralatan, bahan baku, dan pengetahuan merek yang sudah ada. Contoh dari jenis ini termasuk produk-produk seperti alat-alat rumah tangga, mainan, atau produk-produk dengan merek khusus.
Keuntungan Membuka Franchise
Terdapat beberapa keuntungan signifikan dalam membuka sebuah franchise bisnis. Berikut beberapa keuntungan franchise:
1. Dukungan dan Pelatihan
Salah satu manfaat utama bagi para franchisee adalah adanya dukungan dan pelatihan yang diberikan oleh pihak franchisor. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek bisnis seperti operasional, manajemen, dan pemasaran.
Dengan memiliki akses terhadap panduan dan pelatihan ini, para franchisee dapat lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan usaha mereka.
2. Brand Recognition yang Sudah Mapan
Membuka franchise dari merek yang sudah dikenal di pasaran memberikan keuntungan besar dalam hal pengenalan merek. Merek yang sudah mapan memiliki citra dan reputasi yang telah terbangun seiring waktu. Hal ini membuat proses memasuki pasar lebih mudah, karena calon konsumen cenderung lebih percaya pada merek yang sudah dikenal dan memiliki jejak rekam yang baik.
3. Rendahnya Risiko Bisnis
Membuka bisnis mandiri seringkali memiliki risiko yang lebih tinggi, terutama jika konsep bisnisnya belum teruji. Namun, dengan membuka franchise, franchisee dapat mengandalkan model bisnis yang telah terbukti berhasil.
Franchisor biasanya telah mengalami berbagai tantangan dan telah mengembangkan sistem yang efektif untuk mengatasinya. Ini berarti bahwa franchisee dapat mengurangi risiko bisnis yang terkait dengan eksperimen dan kesalahan.
4. Dukungan Pemasaran
Franchisee juga mendapatkan manfaat dari dukungan pemasaran yang diberikan oleh franchisor. Kampanye pemasaran yang dilakukan oleh franchisor tidak hanya membantu dalam memperkenalkan produk atau layanan kepada target pasar, tetapi juga menghasilkan keuntungan dari skala ekonomi.
Dukungan pemasaran ini dapat mencakup strategi iklan, promosi, dan bahkan kampanye media sosial. Franchisee sering kali tidak perlu merancang rencana pemasaran mereka sendiri, karena mereka dapat mengikuti panduan yang telah dibuat oleh franchisor.
Langkah-Langkah Membuka Franchise
Berikut langkah-langkah membuka franchise:
1. Penelitian Pasar dan Pemilihan Franchise
Sebelum memulai proses membuka franchise, langkah pertama yang penting adalah melakukan penelitian pasar secara menyeluruh. Anda perlu memahami dengan baik kebutuhan, preferensi, dan perilaku konsumen di daerah Anda.
Identifikasi tren yang sedang berkembang, potensi pertumbuhan, dan segmen pasar yang paling potensial. Setelah memahami pasar lokal dengan baik, Anda dapat memilih franchise yang sesuai dengan minat dan permintaan pasar tersebut.
2. Persiapan Finansial
Membuka franchise melibatkan biaya awal yang bervariasi tergantung pada merek dan jenis usaha. Anda perlu menilai biaya-biaya seperti biaya lisensi, biaya pelatihan, peralatan, stok awal, biaya sewa lokasi, dan biaya operasional awal lainnya.
Setelah menghitung total biaya awal, tentukan sumber pendanaan yang akan Anda gunakan. Ini bisa berasal dari tabungan pribadi, pinjaman bank, atau investor. Pastikan Anda memiliki persiapan finansial yang matang sebelum melangkah lebih jauh.
3. Negosiasi Kontrak dan Lokasi Usaha
Setelah Anda memilih franchise yang ingin Anda jalankan, langkah berikutnya adalah memasuki tahap negosiasi kontrak dengan franchisor. Kontrak ini akan mengatur hak dan kewajiban Anda sebagai pemilik franchise, termasuk biaya royalti, durasi kontrak, dan aturan operasional.
Penting untuk memahami isi kontrak dengan baik dan dapatkan bantuan hukum jika diperlukan. Selanjutnya, pilihlah lokasi usaha yang strategis dan sesuai dengan target pasar. Lokasi yang baik akan memberikan aksesibilitas yang mudah bagi pelanggan dan membantu meningkatkan visibilitas usaha Anda.
4. Persiapan Operasional
Sebelum membuka franchise, Anda perlu menjalani pelatihan yang disediakan oleh franchisor. Pelatihan ini akan membantu Anda memahami proses operasional, standar kualitas, dan sistem yang digunakan oleh franchisor.
Selain itu, Anda juga harus merencanakan tata letak toko atau area usaha sesuai dengan pedoman dari franchisor. Persiapkan perekrutan dan pelatihan tim kerja Anda agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.
5. Peluncuran dan Pemasaran
Setelah segala persiapan operasional selesai, saatnya untuk meluncurkan usaha Anda. Lakukan kampanye pemasaran lokal untuk memberitahu masyarakat mengenai kehadiran franchise Anda. Manfaatkan media sosial, promosi, dan kerjasama dengan komunitas lokal untuk meningkatkan kesadaran dan minat konsumen terhadap produk atau layanan yang Anda tawarkan.
Itulah ulasan tentang bisnis franchise mulai dari manfaat, jenis dan tips membangunnya. Jika disimpulkan, franchise adalah model bisnis yang dapat memberikan peluang besar bagi individu yang ingin memiliki usaha tanpa harus memulai dari nol. Dengan dukungan dari pemilik induk, brand yang mapan, dan sistem yang teruji, membuka franchise bisa menjadi langkah sukses dalam dunia bisnis.
Terlepas dari bentuk usaha yang kamu kelola, penyusunan laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam segala jenis bisnis. Semua aktivitas transaksi harus direkam dan dicatat secara teratur. Selain itu, pengawasan terhadap stok barang juga harus dilakukan setiap hari. Semua aspek ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kelancaran operasional bisnis.
Ada banyak contoh bisnis yang mengalami kegagalan dalam menjaga kelangsungan usahanya akibat kurangnya kemampuan dalam mengelola aspek keuangan dan menyusun laporan keuangan dengan tepat. Nah, supaya itu tidak terjadi, kamu bisa menggunakan aplikasi Opaper.
Opaper adalah platform manajemen bisnis yang telah terbukti membantu banyak pemilik bisnis dalam menyusun laporan keuangan secara otomatis, memantau stok barang dengan lebih efisien, dan mengoptimalkan proses operasional secara keseluruhan.
Dengan Opaper, Anda akan memiliki alat yang kuat untuk mengatasi tantangan dalam mengelola bisnis, sehingga Anda dapat fokus pada strategi pengembangan dan pertumbuhan usaha Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan manfaatnya dan tingkatkan kinerja bisnis Anda bersama Opaper.
Download Opaper sekarang, semua fiturnya GRATIS!