Sahabat Opaper
Login
Coba Sekarang

Micro Influencer dan Potensinya dalam Strategi Pemasaran Bisnis Online

Arabella Amanda
Arabella Amanda
|
Feb 27, 2023
|
-
Micro Influencer dan Potensinya dalam Strategi Pemasaran Bisnis Online
Poin penting

Penggunaan jasa influencer untuk mempromosikan produk memang cukup ampuh meningkatkan brand awareness. Menurut Mediakix, 80% responden menyatakan bahwa penggunaan influencer efektif untuk meningkatkan pemasaran produk. 

Namun, tahukah kamu kalau influencer banyak macamnya, biasanya terbagi menjadi lima kategori. Yaitu nano influencer, micro influencer, mid tier influencer, macro influencer, dan mega influencer. Setiap kategori memiliki kriterianya masing-masing. 

Berdasarkan data Nielsen pada 2022, belanja iklan media sosial meningkat 53% di seluruh pemasar global, secara signifikan bahkan lebih dari total kenaikan belanja iklan TV dan radio.

Di Indonesia sendiri, belanja iklan digital diprediksi akan mencapai total USD 2,28 miliar pada akhir 2022. Hal ini membuktikan bahwa iklan digital merupakan hal penting bagi perusahaan, khususnya dengan menggunakan jasa micro influencer. 

Bahkan, menurut Later.com, hingga penghujung tahun 2022, influencer menjadi profesi yang digandrungi banyak orang, khususnya di kalangan anak muda. Influencer juga menjadi pekerjaan impian di era digitalisasi bisnis seperti saat ini. 

Sebab, seseorang tidak hanya berkesempatan mendapatkan popularitas secara instan, tetapi juga dapat meraup banyak keuntungan pendapatan. Dengan syarat, ia menjalankan peran sebagai seseorang yang memengaruhi orang lain dan mampu membantu mengembangkan brand dengan benar.

Pada pembahasan kali ini, kita akan ulas tentang salah satu jenis influencer, yaitu micro influencer dan manfaatnya untuk bisnis kita. Yuk, mari simak artikel berikut!

Apa itu Micro Influencer?

Micro influencer adalah orang biasa yang dibayar brand untuk mempromosikan produk di media sosial. Dengan kata lain, micro influencer tidak selalu orang terkenal seperti publik figur atau artis. Jadi, pengikut micro influencer lebih banyak daripada orang biasa, namun lebih kecil ketimbang pengikut selebritas. 

Sebenarnya tidak ada batasan resmi soal seseorang dapat disebut sebagai micro influencer. Namun, biasanya seorang dapat disebut micro influencer kalau memiliki pengikut antara dua ribu sampai 100 ribu pengikut di media sosialnya. Meski begitu, angka ini bukan angka pasti, ya. Dalam kasus tertentu, ada seorang micro influencer yang memiliki pengikut kurang dari 1000 orang.

Contoh misal, Chloe Louise, pengguna Instagram yang hanya memiliki 547 pengikut saat ditawari kerja sama dengan beberapa brand terkenal seperti Nescafe dan LaRoche Posay. Ini sudah membuktikan bahwa angka tidak bisa menjadi patokan.

Seorang micro influencer dengan pengikut 10.000 dan mendapat 1000 likes dan atau komentar pada setiap posnya memiliki lebih banyak pengaruh ketimbang mega atau macro influencer dengan ratusan ribu bahkan jutaan pengikut namun hanya memiliki 2000 likes dan/atau komentar pada setiap postingannya.

Biasanya, micro influencer hanya mau mempromosikan produk yang memang sesuai dengan minat para pengikutnya. Oleh sebab itu, target pasar micro influencer lebih tersegmentasi ketimbang selebritas atau macro influencer, jadi penggunaan micro influencer untuk mempromosikan bisnis kita akan lebih efektif menjangkau konsumen.

Maksud dari influencer adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi suatu hal kepada orang lain. Biasanya, seorang influencer aktif di media sosial dan memiliki ribuan hingga jutaan pengikut atau followers di media sosial, entah itu Instagram, TikTok, Facebook, YouTube atau Twitter. 

Nah, hal itulah yang membuat para pemilik bisnis, khususnya marketer mempertimbangkan keterlibatan seorang influencer dalam upaya mempromosikan atau memasarkan produk atau layanan bisnis. 

Bedanya dengan Macro atau Mega Influencer

Perlu diketahui bahwa beragamnya jenis influencer sangat berkaitan dengan konsep KOL management sebagai cara sebuah perusahaan atau brand untuk mengatur inisiatif strategi marketing melalui upaya bekerja sama dengan para key opinion leaders serta target pasar. 

Perbedaan mendasar antara micro influencer dan macro influencer terletak pada pengertiannya yang merujuk pada jumlah followers. Berkaitan dengan jumlah followers, influencer jenis micro akan memberi tarif atau rate card yang jauh lebih terjangkau ketimbang macro influencer. 

Jadi, micro influencer akan lebih affordable untuk diajak kerja sama. Berkat kategorisasi influencer ini, marketer bisa lebih optimal dalam merencanakan marketing budget maupun biaya yang harus dikeluarkan untuk beriklan atau return on ad spend atau konsep cost management.

Keuntungan Menggunakan Micro Influencer untuk Bisnis:

Berikut beberapa keuntungan beriklan melalui jasa micro influencer:

Mudah

Proses kerja sama dengan micro influencer terbilang mudah. Sebab, akun media sosial seorang micro influencer biasanya dikelola secara pribadi tanpa melibatkan pihak manajemen atau pihak ketiga. 

Tentu ini memudahkan kamu dalam berkomunikasi dengan mereka. Sementara itu, akun media sosial macro influencer biasanya dikelola pihak manajemen sehingga proses kerja sama akan lebih lama dan lebih rumit.

Murah Tapi Berkualitas

Harga pemasangan iklan dengan menggunakan jasa micro influencer tentunya lebih murah kalau dibandingkan menggunakan jasa macro influencer seperti publik figur atau artis. Bahkan, perusahaan dengan skala nasional pun lebih memilih menggunakan micro influence. Selain murah, efek yang didapatkan juga kurang lebih sama dengan beriklan di media televisi.

Kreatif dan Inovatif

Seorang micro influencer biasanya punya ciri khas masing-masing dalam melakukan promosi. Iya, mereka memiliki ide-ide uni, segar dan kreatif yang mampu memengaruhi para pengikutnya untuk membeli atau mencoba produk yang dipromosikan. 

Contohnya, micro influencer dengan ciri komedi akan melakukan promosi dengan dibalut unsur komedi. Tentu ini akan memberikan branding yang baik bagi brand kamu.

Dampaknya Langsung Terasa

Efek dari micro influencer biasanya akan langsung dirasakan brand yang melakukan promosi. 

Misalnya ketika ada flash sale atau promo potongan harga, para pengikutnya biasanya akan langsung mengeksekusi. 

Ini terjadi karena engagement yang kuat, sisi emosional yang dirasakan sama seperti saat ada seorang sahabat yang mengajak kamu untuk membeli tiket bioskop dengan promo Buy 1 Get 1. 

Iya, micro influencer memang memiliki kemampuan untuk itu dibandingkan artis pada umumnya.

Menghasilkan Conversion Lebih Banyak

Hasil penelitian Exerticy menunjukkan bahwa micro influencer memiliki potensi 22.2 kali lebih banyak percakapan dengan pengikut mereka di Instagram ketimbang dengan macro atau mega influencer seperti selebriti ataupun publik figur. 

Ini dikarenakan micro influencer sangat antusias dengan interest ataupun respons yang diberikan oleh pengikut mereka. Micro influencer memiliki follower media sosial yang jauh lebih tertarget. Orang-orang yang mengikuti mereka cenderung memiliki passion atau kategori interest yang sama.

Itulah ulasan tentang peran micro influencer dan potensinya dalam strategi pemasaran bisnis online. Selain memanfaatkan micro influencer dalam beriklan, kamu juga harus mengelola keuangan bisnis dengan baik supaya bisnis makin berkembang.

Opaper, sebagai aplikasi bisnis F&B menyediakan sistem dan teknologi untuk menerima pembayaran online dengan berbagai metode dan dari berbagai bank. Bukan cuma itu, banyak lagi fitur-fitur Opaper menarik yang bisa kamu manfaat untuk menekan biaya bisnis kuliner kamu. 

Cari tahu selengkapnya mengenai fitur terbaik dari Opaper melalui website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Opaper sekarang!

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel