Salah satu tujuan utama bisnis adalah membuat produk memiliki banyak peminat. Dengan begitu, otomatis produk kamu bisa terjual banyak dan mencetak profit yang besar.
Maka tak heran, banyak para pebisnis rela mengeluarkan banyak uang sampai jutaan rupiah hanya untuk melakukan promosi pada produk yang dimiliki. Salah satu cara mengembangkan minat produk adalah dengan memanfaatkan jasa endorsement.
Endorsement adalah teknik promosi yang sangat populer belakangan ini. Endorse biasanya diberikan kepada seseorang yang aktif di Instagram dengan follower yang banyak atau biasa disebut selebgram. Jadi, selebgram yang dipilih akan menarik follower-nya untuk membeli produk kamu.
Tapi, mengajukan kerja sama dengan influencer tak boleh sembarang. Kamu harus tahu dulu cara approach influencer yang benar seperti apa. Jangan sampai salah cara approach influencer, bisa-bisa promosi bisnis kamu gagal atau tak berjalan sesuai ekspektasi. Bahkan, reputasi bisnis kamu juga bisa ikutan buruk.
Iya, bekerja sama dengan influencer membutuhkan approach atau pendekatan tertentu supaya campaign yang kamu rancang dan jalankan bisa tetap sesuai budget dan mampu mencapai hasil yang diinginkan.
Jenis-jenis Influencer
Sangat penting bagi kamus sebagai pemilik bisnis untuk mengetahui cara memilih influencer yang tepat untuk brand kamu. Tapi, sebelum membahas soal cara kerja sama dengan influencer, sebaiknya kamu mengetahui jenis-jenis influencer terlebih dahulu.
1. Nano Influencer
Nano Influencer memiliki jangkauan paling kecil dengan jumlah pengikut 1.000 hingga 10.000 orang. Meski jumlah pengikutnya masih sedikit, nano influencer bisa menjadi pilihan karena biayanya masih murah dan menawarkan cukup banyak keuntungan. Tak sedikit brand yang memilih bekerja sama dengan jenis influencer.
2. Micro Influencer
Satu level di atas nano, micro Influencer mempunyai jumlah pengikut 10.000 hingga 100.000. Warganet umumnya memiliki kepercayaan lebih tinggi terhadap jenis Influencer ini sebab ada bidang tertentu yang dikuasainya. Mereka kebanyakan mendapatkan followers karena memiliki kanal YouTube dengan topik khusus seperti review gadget, kuliner, traveling, kecantikan, dan lainnya.
3. Macro Influencer
Label Macro Influencer bisa disematkan kalau sudah memiliki sekitar 100.000 hingga satu juta pengikut. Engagement antara influencer dan pengikutnya tetap ada, tapi masih kurang kuat.
Dengan jumlah followers sebanyak itu, pasti kebutuhan jangkauan pesan yang ingin disampaikan semakin luas dan berdampak pada biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal. Biasanya tingkat engagement mereka berkisar 5 hingga 25%. Macro cenderung memiliki pengikut yang beragam dengan minat bermacam-macam.
4. Mega Influencer
Cap Mega Influencer bisa disematkan jika mempunyai follower mencapai jutaan. Mereka mayoritas dari kalangan artis yang menggunakan media online untuk berhubungan dengan fanbase. Meski jumlah pengikutnya banyak,engagement para influencer ini terbatas dari 2 sampai dengan 5% saja.
Mega influencer juga belum tentu ahli di sebuah bidang tertentu. Sebab, seperti selebritas kebanyakan, akun mega itu akan berfokus pada kehidupan sehari-hari daripada sebuah topik tertentu alias tidak niche. Artinya, influencer tersebut tidak tahu apa pun tentang bisnis kamu dan followers mereka tidak tertarik dengan brand kamu. Followers hanya tertarik dengan sang artis.
Cara Memilih Influencer
Berikut tips memilih influencer untuk promosi produk;
1. Identifikasi Profile
Cara pertama yang bisa kamu lakukan untuk memilih selebgram yang tepat adalah dengan melihat profile akun influencer.
Memilih influencer memang gampang-gampang susah sebab terlalu banyak jumlah selebgram. Jadi, kamu harus memilih endorsement selebgram yang relevan dengan produk kamu.
2. Cek Jumlah Komentar dan Like
Tips berikutnya adalah dengan cara memeriksa jumlah komentar dan like. Banyak followers tidak menentukan si selebgram cocok untuk meng-endorse produk kamu. Selain jumlah followers, juga lihat jumlah like dan komentar.
Ada selebgram yang memiliki followers hanya sedikit tapi jumlah like dan komentar dalam unggahannya banyak. Di sisi lain, ada selebgram yang memiliki followers banyak tapi jumlah like dalam postingannya sedikit.
3. Bandingkan dengan Selebgram Lainnya
Kamu tentu sudah punya budget untuk promosi produk. Jadi, riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan selebgram. Misalnya, tanyakan harga yang mereka patok untuk sekali endorse, lalu bandingkan dengan selebgram lainnya.
4. Pastikan Followers Selebgram Sesuai dengan Produk
Hal penting selanjutnya dalam memilih influencer adalah dengan ,memastikan audiens selebgram tersebut tepat dengan produk yang dimiliki. Misalnya, produk kamu adalah produk olahraga maka tidak cocok dengan selebgram yang mempunyai hobi di bidang kecantikan.
5. Perhatikan Konten Foto
Cara berikutnya adalah memperhatikan foto dan video selebgram. Para selebgram profesional tentu menampilkan foto atau video dengan kualitas tinggi dan menarik. Itu bisa menjadi bahan penilaian bagaimana cara mereka mengunggah suatu produk.
Kualitas foto dan video yang baik pastinya menarik banyak pengikut. Dengan melihat kualitas unggahan selebgram, kamu bisa memiliki gambaran bagaimana selebgram tersebut mempresentasikan produk milikmu.
Cara Pendekatan Influencer
Setelah mengetahui cara memilih influencer yang tepat, kini saatnya kamu memahami bagaimana caranya melakukan approach atau mendekati influencer untuk bekerja sama. Berikut ulasannya.
1. Lakukan riset
Riset dulu sebelum melakukan pendekatan. Kamu perlu mengetahui dulu siapa influencer yang cocok untuk bisnis. Cari tahu bagaimana konten-konten yang sering diunggahnya, bagaimana tingkat engagement dengan para pengikutnya dan bagaimana data demografi followers-nya. Kalau sudah sesuai, maka proses kerja sama dengan influencer tersebut bakal jadi lebih gampang.
2. Hubungi lewat direct message atau kontak yang tertera di bio
Nano dan micro influencer biasanya belum memiliki tim atau manager, jadi kamu bisa menghubungi mereka langsung lewat direct message. Tapi, kalau pada bio tertera contact person yang bisa dihubungi, sebaiknya hubungi melalui nomor tersebut saja. Sangat disarankan komunikasi pertama via text, baik itu berupa chat ataupun email, karena itu lebih nyaman bagi kedua belah pihak.
3. Perkenalkan diri dan brand kamu
Jangan tergesa-gesa, jelaskan dulu siapa dirimu dan apa brand kamu sebelum mengajak kerja sama. Berikan sedikit gambaran tentang bisnis kamu supaya influencer tertarik untuk bekerja sama. Bersikap ramah, sebab ini bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi kamu dan influencer.
4. Minta rate card
Usai perkenalan, cara approach influencer berikutnya adalah dengan meminta rate card untuk mengetahui standar harga konten. Pelajari rate card tersebut dan tentukan jenis konten apa yang sesuai budget. Lakukan cara yang sama ke beberapa influencer sebagai perbandingan.
5. Jalin komunikasi dua arah
Cara berikutnya adalah jalin komunikasi dua arah. Supaya target campaign bisa tercapai, buka komunikasi dengan menjelaskan bagaimana konten yang kamu butuhkan, siapa target audiens, dan apa yang diharapkan dari influencer tersebut agar tujuan tersebut bisa tercapai. Dengarkan tanggapan dari influencer dan diskusikan bagaimana konten yang terbaik untuk keduanya.
6. Berikan penawaran
Kalau influencer sudah mengungkapkan harga, tak ada salahnya kamu langsung bernegosiasi. Tapu, jangan paksakan harga yang kamu tawarkan kepada influencer. Sebba, influencer juga punya rate standarnya. Kalau masih belum sesuai budget, tawarkan opsi imbalan lainnya. Misal, free dine in di restoran kamu, gratis produk fashion terbaru kamu, dan lain sebagainya.
7. Berikan Waktu
Berikan waktu kepada influencer untuk mempertimbangkan tawaranmu. Perlu diingat, jangan follow-up setiap hari karena itu mengganggu. Tidak ada yang suka diburu-buru dalam menentukan pilihan. Kamu bisa menanyakan kembali dalam waktu tiga hari ke depan.
8. Tawarkan bonus kalau lampaui target
Supaya influencer semakin tertarik bekerja sama, tawarkan bonus jika dia mampu melampaui target yang sudah disepakati bersama. Misalnya, memberikan bonus senilai 20% dari nilai kontrak kalau influencer mampu memberikan hasil hingga 125% dari target.
9. Minta report
Meminta report adalah cara approach influencer yang sering dilupakan. Report yang dimaksud adalah laporan performa konten. Laporan ini mesti ditelaah untuk mempelajari keberhasilan strategi marketing kamu. Jadi, setelah influencer unggah konten kamu, mintalah report atau insight performanya.
Itulah cara approach influencer agar sesuai budget dan tepat sasaran. Dengan bantuan influencer, jualan online kamu akan berkembang dengan lebih cepat. Bagi kamu tertarik mulai berjualan online, inilah saatnya! Apalagi cara jualan online kini jadi makin mudah dengan menggunakan Opaper.
Opaper adalah aplikasi bisnis kuliner yang membantu bisnis kuliner atau F&B kamu berkembang. Ada banyak fitur Opaper yang bisa kamu gunakan untuk bisnis, misalnya untuk pencatatan keuangan bisnis, sistem pembayaran, pengiriman barang, sistem penyimpanan barang, POS, hingga sistem antrian.