Mungkin kamu pernah dengar istilah leverage di dunia investasi. Apakah kamu tahu apa itu leverage dan bagaimana cara menggunakannya? Leverage dalam investasi merupakan pendekatan yang memanfaatkan modal pinjaman untuk meningkatkan potensi keuntungan, namun juga membawa risiko yang lebih tinggi.
Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci bagaimana leverage dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan daya beli investor, memberikan pandangan mendalam mengenai strategi penggunaannya, dan menyajikan rumus-rumus yang berguna untuk menghitung rasio leverage. Jadi, simak artikelnya sampai selesai, ya!
Apa Itu Leverage?
Dikutip dari Investopedia, Leverage adalah penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan potensi keuntungan. Dalam investasi, leverage biasanya digunakan untuk membeli aset yang lebih besar dari dana yang dimiliki. Dengan kata lain, leverage memungkinkan kamu untuk mengendalikan jumlah aset yang lebih besar daripada uang yang kamu miliki.
Misalnya, kamu memiliki uang sebesar Rp10 juta dan ingin membeli rumah senilai Rp50 juta. Jika kamu menggunakan leverage, kamu bisa meminjam uang sebesar Rp40 juta dari bank untuk melengkapi pembayaran rumah tersebut. Dengan begitu, kamu dapat memiliki rumah senilai Rp50 juta dengan menggunakan modal hanya Rp10 juta.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan leverage juga meningkatkan risiko kerugian. Jika nilai aset yang kamu beli turun, kamu tetap harus membayar hutangmu. Jadi, leverage harus digunakan dengan hati-hati dan bijak.
Baca: Cara Efektif Meminimalkan Risiko Bisnis yang Harus Diketahui
Bagaimana Cara Menggunakan Leverage?
Ada beberapa cara untuk menggunakan leverage dalam investasi. Salah satunya adalah dengan membeli saham dengan margin. Dalam membeli saham dengan margin, kamu meminjam uang dari broker untuk membeli saham dengan nilai lebih besar daripada dana yang kamu miliki.
Misalnya, kamu memiliki uang sebesar Rp5 juta dan ingin membeli saham senilai Rp10 juta. Kamu bisa meminjam uang sebesar Rp5 juta dari broker saham dan membeli saham senilai Rp10 juta. Jika harga saham tersebut naik, kamu akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari yang bisa kamu dapatkan jika hanya menggunakan modal sendiri.
Namun, jika harga saham turun, kamu tetap harus membayar hutang kepada broker saham. Jadi, kamu harus memperhatikan dengan seksama risiko yang terkait dengan penggunaan leverage dalam membeli saham.
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Leverage
Penggunaan leverage memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu kamu ketahui sebelum menggunakan leverage dalam investasi. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian dari penggunaan leverage:
Keuntungan:
- Memungkinkan untuk meningkatkan potensi keuntungan dalam investasi
- Dapat memperluas akses ke pasar dan instrumen investasi yang sebelumnya sulit dijangkau
- Dapat membantu mengurangi kebutuhan modal awal untuk melakukan investasi
Kerugian:
- Dapat meningkatkan risiko kerugian
- Dapat mempercepat kerugian jika harga aset turun
- Dapat meningkatkan biaya dalam bentuk bunga atau biaya margin
Rumus Leverage
Rumus leverage adalah perbandingan antara jumlah dana yang dipinjam dengan modal yang dimiliki untuk melakukan investasi. Secara umum, rumus leverage dapat dinyatakan sebagai berikut:
Leverage = Jumlah dana yang dipinjam / Modal yang dimiliki
Contohnya, jika seorang investor memiliki modal sebesar Rp 10 juta dan ingin membeli saham senilai Rp 50 juta, maka ia perlu meminjam dana sebesar Rp 40 juta. Dalam hal ini, leverage yang digunakan adalah:
Leverage = Rp 40 juta / Rp 10 juta
Leverage = 4
Dari contoh tersebut, dapat dilihat bahwa investor menggunakan leverage sebesar 4 kali lipat dari modal yang dimiliki. Artinya, ia menggunakan dana pinjaman sebesar 4 kali lipat dari modal yang dimilikinya untuk melakukan investasi.
Namun, penting untuk diingat bahwa semakin besar leverage yang digunakan, semakin besar pula risiko kerugian yang dapat terjadi. Oleh karena itu, kamu harus selalu memperhitungkan dengan cermat sebelum menggunakan leverage dalam investasi.
Nah, buat kamu yang sedang menjalankan bisnis, pasti memerlukan aplikasi keuangan untuk membantu operasional bisnis. Salah satu Aplikasi POS bisnis yang sangat membantu adalah Opaper. Aplikasi POS Opaper memiliki fitur yang sangat lengkap untuk membantu perkembangan bisnismu dan memudahkan pengelolaan operasional bisnis.
Aplikasi POS Opaper memiliki fitur keuangan yang memudahkan pengaturan seluruh aspek keuangan bisnis. Dalam aplikasi ini, kamu bisa membuat laporan keuangan secara otomatis, seperti laporan pendapatan, saldo kas, piutang usaha, hutang usaha, manajemen anggaran, hingga laporan keuangan seperti laba rugi, arus kas, neraca, perubahan modal, dan masih banyak lagi.
Jangan ragu untuk menggunakan Aplikasi Opaper! Aplikasi ini adalah solusi lengkap untuk bisnismu agar semakin berkembang dan sukses.