Sahabat Opaper
Login
Coba Sekarang

Peran Besar UMKM dalam Memajukan Perekonomian Indonesia

Joanathan McIntosh
Joanathan McIntosh
|
Feb 27, 2023
|
-
Peran Besar UMKM dalam Memajukan Perekonomian Indonesia
Poin penting

Peran usaha mikro, kecil, dan menengah atau biasa disebut dengan UMKM sangat besar dan krusial pada perekonomian nasional. 

Dapat dikatakan, maju tidaknya perekonomian nasional sangat bergantung pada UMKM. 

Data dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. 

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian meliputi kemampuan menyerap sebesar 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun hingga 60,4% dari total investasi.

Perkembangan UMKM justru semakin menggeliat 

Setelah krisis moneter menerjang ekonomi Indonesia pada 1997-1998 silam, justru UMKM di Indonesia tetap bertahan dan malah terus berkembang. Bahkan UMKM dianggap tulang punggung perekonomian ketika perusahaan besar pada tumbang akibat krisis.

Kondisi itu menunjukkan bahwa UMKM mampu menjadi tolak ukur aktivitas ekonomi masyarakat. Dari sinilah, UMKM mulai dianggap berkontribusi besar pada kinerja ekonomi dan terbukti tingkat penyerapan tenaga kerja lebih tinggi dibanding sektor usaha besar.

Lalu, apa yang menjadi keunggulan UMKM sehingga mampu berkontribusi besar pada perekonomian nasional? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak ulasannya berikut ini. 

Apa itu UMKM?

Sebelum membahas keunggulan UMKM, akan dibahas terlebih dahulu apa itu UMKM dan jenisnya. UMKM adalah usaha perdagangan yang dikelola perorangan atau badan usaha  yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008.

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008, skala bisnis atau usaha tidak lagi diklasifikasikan berdasarkan jumlah karyawannya, tetapi total aset dan hasil penjualan. 

Sebab, ada jenis bisnis yang tidak memiliki banyak karyawan tapi mencatatkan penghasilan yang besar. Hal ini dapat tercermin dari perusahaan-perusahaan baru yang berhasil mengembangkan usaha dalam waktu singkat karena inovasi teknologinya, seperti Google, Facebook, dan Yahoo.

Baca juga Seberapa Familiar Kamu Dengan Istilah UMKM? 

UMKM Menurut Bank Dunia

Bank Dunia mendefinisikan UMKM berdasarkan tiga klasifikasi, yakni berdasarkan kondisi karyawan, pendapatan, dan nilai aset. Berikut penjelasannya:

  1.  Micro Enterprise. Jumlah karyawannya kurang dari 30 orang, untuk pendapatan per tahun tidak melebihi USD 3 juta.
  2. Small Enterprise. Jumlah karyawan kurang dari 100 orang, dan untuk pendapatan setahun tidak melampaui USD 100 ribu, dan jumlah aset tidak di atas USD 100 ribu.
  3. Medium Enterprise. Jumlah karyawan maksimal 300 orang, pendapatan per tahun mencapai USD15 juta, dan jumlah aset hingga USD15 juta.

Karakteristik UMKM

Ada empat karakteristik UMKM, berikut penjelasannya:

Livelihood Activities. Adalah UMKM atau jenis usaha yang digunakan sebagai kesempatan untuk mencari nafkah. Bisanya disebut sebagai sektor informal.

Micro Enterprise. Adalah UMKM yang memiliki sifat pengrajin, namun tidak bersifat kewirausahaan.

Small Dynamic Enterprise. Adalah UMKM yang sudah mempunyai jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.

Fast Moving Enterprise. Adalah UMKM yang sudah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi perusahaan besar.

Faktor Perkembangan UMKM di Indonesia

Perkembangan UMKM di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. Data dari Bank Indonesia, penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mengalami pertumbuhan setiap tahunnya.

Derasnya penyaluran kredit ke UMKM dikarenakan Bank Indonesia sudah mengeluarkan ketentuan yang mewajibkan kepada perbankan untuk mengalokasikan kredit atau pembiayaan kepada UMKM mulai Tahun 2015 sebesar 5%, 2016 sebesar 10%, 2017 sebesar 15%, dan pada akhir Tahun 2018 sebesar 20%.

Apalagi di zaman globalisasi seperti saat ini, semua orang berlomba-lomba mengembangkan bisnis UMKM untuk meraih peluang bisnis yang ada. Oleh karena itu diperlukan pengaturan keuangan bisnis yang baik untuk menunjang keberlangsungan usaha.

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan UMKM.

Pemanfaatan Sarana Teknologi, Informasi dan Komunikasi

Perkembangan UMKM selaras dengan perkembangan teknologi yang semakin terus berkembang. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa salah satu kesuksesan bisnis UMKM adalah penunjangan teknologi yang baik dan tepat sasaran. 

Pada tahun 2017, sudah 8 juta unit UMKM yang sudah go digital. Angka ini diproyeksikan terus meningkat terus dan berdampak pada keberlangsungan dan kemajuan bisnis di Indonesia.

Baca juga Pentingnya Toko Online bagi Penggiat Bisnis UMKM 

Kemudahan Pinjaman Modal

Faktor berikutnya adalah mudahnya mendapatkan akses modal dari perbankan. Sejalan dengan kebijakan pemerintah yang ingin mendorong pertumbuhan UMKM maka diperlukan keterbukaan akses pembiayaan dari perbankan dan alokasi kredit khusus untuk UMKM.

Menurunnya Tarif PPH Final

Penurunan tarif PPh juga berdampak positif bagi pelaku UMKM karena memudahkan mereka menjalankan kewajiban perpajakan pada negara. Selain itu, menurunnya tarif PPH Final juga memberikan kesempatan untuk perkembangan usaha serta investasi karena adanya keringanan dari penurunan tarif pajak untuk UMKM.

Kelola Bisnis UMKM dengan Opaper

Setelah membaca ulasan di atas, maka penting bagi kamu memulai dan mengembangkan bisnis UMKM karena jenis bisnis ini sangat didukung pemerintah karena berkontribusi besar pada perkembangan ekonomi nasional. 

Meski begitu, laporan Arah Kebijakan dan Program Pengembangan UKM 2020-2024 yang diterbitkan Kementerian Koperasi dan UMKM mengungkapkan kucuran kredit untuk UMKM masih terbilang rendah. 

Masih banyak di antara pelaku UMKM yang belum memiliki akses pendanaan untuk modal usaha ke berbagai lembaga pendanaan, baik lembaga perbankan, maupun lembaga non-bank. Persoalannya,  pemilik usaha seringkali belum mampu menyajikan informasi terkait kondisi perkembangan usahanya. 

Nah, bagi kamu yang berbisnis UMKM dapat menggunakan aplikasi Opaper untuk mempermudah operasional dan meningkatkan keuntungan bisnis. Apalagi kalau bisnis kamu bergerak di bidang F&B atau kuliner, aplikasi Opaper pilihan tepat untuk memudahkan segala urusan bisnis F&B.

Opaper merupakan aplikasi bisnis yang dapat membantu operasional bisnis kamu jadi lebih efektif. Dengan Opaper, bisnis kamu dapat dipasarkan secara online karena Opaper punya fitur customer database yang memudahkan kamu untuk membagikan promo bisnismu ke para pelanggan setia.

Bukan cuma itu, Opaper juga menyediakan fitur bermanfaat lainnya. Misalnya, kamu dapat membuat laporan keuangan lebih mudah cepat, dan instan. Jadi kamu bisa lebih mudah memantau dan melihat kondisi keuangan bisnis.

Baca juga Cara Unduh Laporan Penjualan Kamu di Opaper 

Untuk urusan pengiriman pesanan pelanggan juga bisa dibantu. Ada banyak pilihan partner kurir online yang sudah bekerja sama dengan Opepar. Kamu juga  bisa menghitung ongkir secara otomatis, dan aplikasi Opaper yang akan mencarikan kurirnya. 

Sistem pembayaran yang disediakan Opaper sudah terintegrasi dan aman. Opaper bekerjasama dengan beragam partner bank, e-wallet dan QRIS terpercaya, dan semua transaksi terjamin aman dan cepat.

Masih banyak lagi fitur yang ditawarkan Opaper seperti manajemen inventory, POS, scan QR barcode untuk memesan menu dan reservasi tempat, dan lain sebagainya. 

Baca juga Point of Sales (POS): Aplikasi Wajib untuk Bisnis Kuliner 

Buruan, daftarkan bisnis atau usaha kamu di Opaper. Kamu bisa mencari tahu lebih dari website kami dan ajukan  Request Demo untuk mulai mencobanya. Atau kamu juga bisa mendownload aplikasinya secara gratis melalui Play Store dan App Store.

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel