Login
Coba Sekarang

Apa itu Profit Margin: Manfaat dan Contoh Perhitungannya

Wanda Indana
Wanda Indana
|
Nov 28, 2023
Apa itu Profit Margin: Manfaat dan Contoh Perhitungannya
Daftar Isi
Tips Bijak Mengelola Uang THR Lebaran
Asal-usul Tradisi Bagi-bagi THR di Hari Lebaran
7 Tips Mengelola Keuangan Bisnis Kantin yang Efektif
Scale-up Bisnismu Sekarang!

Ribetnya operasional, serahkan pada Opaper!

Profit margin adalah indikator keuangan yang sangat penting dalam mengukur profitabilitas suatu perusahaan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang profit margin, Anda dapat dengan lebih baik memantau kesehatan keuangan bisnis Anda dan mengevaluasi pertumbuhan perusahaan Anda. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian profit margin, berbagai jenisnya, serta cara menghitung net profit margin.

Pengertian Profit Margin

Profit margin adalah persentase laba bersih yang diperoleh perusahaan dari pendapatan atau penjualan. Presentase ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan efisien dalam menghasilkan keuntungan selama periode operasi.

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki pendapatan sebesar Rp100 juta dan profit margin sebesar 30%, maka artinya perusahaan tersebut berhasil memperoleh keuntungan sebesar Rp30 juta.

Profit margin juga memberikan wawasan tentang seberapa baik perusahaan mengelola biaya operasional, menentukan harga produk, dan mengoptimalkan pendapatan kotor untuk mencapai keuntungan yang maksimal.

Selain itu, profit margin juga digunakan oleh pemberi pinjaman, investor, dan bahkan oleh manajemen perusahaan itu sendiri sebagai indikator kesehatan keuangan, kemampuan manajemen dalam mengelola anggaran, dan potensi pertumbuhan perusahaan.

Jenis-Jenis Profit Margin

Ada beberapa jenis profit margin yang umum digunakan dalam mengukur keuntungan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Gross Profit Margin

Gross profit margin adalah metrik yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aktivitas operasionalnya. Ini juga bisa digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengukur efisiensi biaya operasional.

Cara menghitung gross profit margin adalah dengan mengurangkan pendapatan (revenue) dari harga pokok penjualan (HPP), kemudian hasilnya dibagi dengan total pendapatan. Rumusnya sebagai berikut:

Gross Profit Margin = (Pendapatan Kotor - Biaya Produksi) / Pendapatan Kotor x 100%

Gross profit margin yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola biaya produksi dengan baik, sementara margin yang rendah dapat mengindikasikan adanya masalah dalam menghasilkan laba dari aktivitas operasional.

2. Operating Profit Margin

Operating profit margin menggambarkan persentase laba yang diperoleh perusahaan dari operasional inti setelah mengurangkan biaya operasional seperti gaji karyawan, biaya overhead, dan biaya operasional lainnya dari pendapatan. Rumusnya adalah:

Operating Profit Margin = (Laba Operasional / Pendapatan) x 100%

Semakin tinggi operating profit margin, semakin efisien perusahaan dalam mengelola biaya operasional dan menghasilkan keuntungan dari pendapatan operasionalnya. Di sisi lain, operating profit margin yang rendah menunjukkan tantangan dalam menghasilkan laba yang memadai atau ketidakseimbangan antara pendapatan dan biaya operasional.

3. Net Profit Margin

Net profit margin adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari pendapatan total. Rasio ini menunjukkan persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap pendapatan perusahaan. Rumusnya adalah:

Net Profit Margin = (Total Pendapatan - Harga Pokok Penjualan - Pajak - Biaya Operasional - Biaya Lain-lain) / Total Pendapatan) x 100%

Semakin tinggi net profit margin, semakin efektif perusahaan dalam mengelola biaya dan menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi dari pendapatan mereka. Sebaliknya, net profit margin yang rendah menunjukkan adanya tantangan dalam menghasilkan laba bersih atau tekanan biaya yang tinggi.

Manfaat Mengetahui Profit Margin

Pemahaman yang baik tentang profit margin memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan, antara lain:

1. Memahami Kondisi Keuangan Perusahaan

Dengan memahami profit margin, perusahaan dapat mengidentifikasi profitabilitasnya, yang merupakan informasi penting dalam mengevaluasi tingkat keuntungan yang dihasilkan dari aktivitas bisnisnya. 

Dengan mengetahui persentase laba yang dihasilkan dari setiap unit penjualan, perusahaan dapat memantau kinerja keuangan mereka dan menilai apakah mereka telah mencapai target keuntungan yang diharapkan.

2. Membandingkan dengan Perusahaan Lain

Profit margin dapat digunakan sebagai alat pembanding antara perusahaan dengan pesaingnya dalam industri yang sama. Dengan membandingkan profit margin, perusahaan dapat menilai sejauh mana mereka bersaing dengan pesaing mereka. 

Misalnya, perusahaan A dan B memiliki laba bersih Rp100 juta, tetapi perusahaan A memiliki profit margin 25%, sedangkan perusahaan B memiliki profit margin sebesar 35%. Dari sini, kita bisa menyimpulkan bahwa meskipun keduanya memiliki pendapatan yang sama, perusahaan B lebih efisien dalam menghasilkan laba.

3. Mengidentifikasi Pengeluaran Negatif

Profit margin dapat digunakan untuk mengidentifikasi efisiensi operasional, termasuk pengeluaran yang berdampak negatif pada profitabilitas. Dengan menghitung profit margin, perusahaan dapat melakukan analisis mendalam terhadap biaya operasional, terutama jika penjualan dan pendapatan terus bertambah.

Contoh Perhitungan Margin dalam Bisnis

Dalam melakukan perhitungan margin, pencatatan transaksi, pengelompokan akun, dan berbagai aspek lainnya memerlukan laporan keuangan yang akurat. Laporan keuangan ini terdiri dari berbagai elemen, seperti laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan banyak lagi, yang dapat Anda pelajari melalui buku "Cara Mudah Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa."

Setelah Anda memahami dasar-dasar perhitungan margin, berikut adalah beberapa contoh untuk menghitung margin dalam bisnis Anda:

1. Contoh Margin Laba Kotor

Anda ingin menjual ayam geprek dengan harga Rp25.000 per persi. Ketika Anda membuat menu makanan tersebut, biaya produksi atau HPP (Harga Pokok Penjualan) adalah sebesar Rp15.000 per porsi. Bagaimana menghitung margin laba kotor dari usaha menjual menu ayam geprek ini?

Margin Laba Kotor = (Total Pendapatan - HPP) / Total Pendapatan x 100%

= (25.000 - 15.000) / 25.000 x 100% = 10.000 / 25.000 x 100% = 0,4 x 100% = 40%

Jadi, Anda menghasilkan laba kotor sebesar 40% dari setiap menu ayam geprek yang Anda jual.

2. Contoh Margin Laba Bersih

Anda memiliki bisnis restoran dengan pendapatan sebesar Rp20.000.000,00. Selain pendapatan, Anda juga memiliki HPP sebesar Rp4.000.000,00 ketika membuat produk makanan. Selain itu, Anda memiliki biaya operasional sebesar Rp3.000.000,00, pajak sebesar Rp1.500.000,00, dan biaya lain-lain sebesar Rp1.500.000,00 yang harus dibayar. Bagaimana menghitung margin laba bersihnya?

Margin Laba Bersih = (Total Pendapatan - HPP - Biaya Operasional - Biaya Pajak - Biaya Lain-lain) / Total Pendapatan x 100%

= (20.000.000 - 4.000.000 - 3.000.000 - 1.500.000 - 1.500.000) / 20.000.000 x 100%

= 0,5 x 100% = 50%

Jadi, margin laba bersih perusahaan Anda adalah sebesar 50%.

3. Contoh Margin Laba Operasional

Anda memiliki perusahaan dan ingin mengetahui margin laba operasional. Total pendapatan Anda adalah Rp10.000.000,00, dan pendapatan operasional Anda adalah Rp40.000.000,00. Bagaimana menghitung margin laba operasional perusahaan Anda?

Margin Laba Operasional = (Total Pendapatan / Pendapatan Operasional) x 100%

= (10.000.000 / 40.000.000) x 100% = 0,25 x 100% = 25%

Jadi, margin laba operasional perusahaan Anda adalah sebesar 25%.

Kesimpulan

Profit margin adalah indikator kunci dalam mengukur profitabilitas perusahaan. Dengan pemahaman yang baik tentang profit margin, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi perbaikan dalam efisiensi operasional, mengelola biaya dengan lebih baik, dan mengoptimalkan pendapatan.

Selain itu, profit margin juga dapat digunakan sebagai alat pembanding dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Untuk meningkatkan profit margin, perusahaan dapat menggunakan berbagai strategi, termasuk pengelolaan biaya operasional yang lebih baik dan investasi dalam pertumbuhan bisnis. Sehingga, pemahaman yang baik tentang profit margin dapat menjadi kunci kesuksesan dalam dunia bisnis.

Menghitung margin secara manual bisa menjadi pekerjaan yang merepotkan, dan jika dilakukan dengan salah, bisnis Anda bisa mengalami kerugian. Namun, jangan khawatir, ada cara yang lebih mudah untuk melakukan perhitungan margin. Anda bisa memanfaatkan aplikasi Opaper, sebuah aplikasi bisnis unggulan yang menyediakan beragam fitur lengkap untuk membantu bisnis Anda mengelola keuangan dan operasional dengan mudah dan efisien.

Dengan Opaper, Anda dapat memantau margin secara real-time, melakukan perkiraan laba rugi, mengelola tagihan dan faktur, serta melacak transaksi dengan sangat mudah. Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh Opaper ini, dan tingkatkan penjualan bisnis Anda!

Mungkin kamu juga tertarik membaca artikel ini

Yuk, ikut baca-baca berita seputar Opaper dan tips-tips yang membantu memajukan bisnismu.
Lihat semua artikel